Komisi VII DPR RI: Dampak PHK Sritex Harus Jadi Perhatian Nasional
Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief, juga menyampaikan keprihatinannya atas penutupan Sritex yang berdampak pada lebih dari 10.665 karyawan. Menurutnya, kejadian ini bukan hanya sekadar angka, tetapi menyangkut nasib ribuan keluarga yang bergantung pada perusahaan tersebut.
"Kami akan terus mengawal agar para pekerja mendapatkan hak mereka, termasuk pesangon dan jaminan sosial," ujarnya.
Hendry juga menilai bahwa kepailitan Sritex menjadi pukulan berat bagi industri tekstil nasional. Sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, tutupnya Sritex menjadi peringatan bagi daya saing sektor ini.
"Industri tekstil selama ini menjadi sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Apa yang terjadi pada Sritex menunjukkan tantangan besar yang dihadapi sektor ini," ungkapnya.
Ia menyoroti perlunya evaluasi terkait persaingan dengan produk impor yang semakin melemahkan industri dalam negeri.
"Regulasi yang berpihak pada industri dalam negeri harus diperkuat agar kejadian serupa tidak terus berulang," katanya.
Baca Juga: Fiersa Besari ungkap bahaya medan curam Puncak Carstensz usai insiden tragis pendaki tewas
Dorongan untuk Reskilling dan Perlindungan Pekerja
Sebagai langkah ke depan, Hendry meminta pemerintah dan pihak terkait untuk menyiapkan program pelatihan ulang (reskilling & upskilling) agar para pekerja yang terdampak dapat segera terserap kembali di sektor lain.
"Kami mendorong adanya skema perlindungan tenaga kerja bagi mereka yang terkena PHK, agar bisa mendapatkan pekerjaan baru atau mengembangkan keterampilan baru," jelasnya.
Kasus PHK massal ini harus menjadi pelajaran berharga bagi industri tekstil dan manufaktur dalam negeri agar tidak semakin terpuruk.
Baca Juga: Soal korupsi Pertamina, Hotman Paris sentil Ahok: Minta maaf dan kembalikan gaji selama menjabat!
"Kami di DPR akan terus mengawal industri nasional agar tetap mampu bersaing dan memberikan kontribusi bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat," pungkas Hendry.