Menurut Qodari, diperlukan perubahan yang signifikan untuk meraih kemenangan dalam satu putaran. "Dibutuhkan game changer untuk sekali putaran.
Kebutuhannya pada hari ini tinggal 3% sampai 4% saja," ujarnya.
Khofifah Indar Parawansa dianggap mampu memberikan kontribusi sebesar 1% sampai 2%, sedangkan Ara dengan jaringan luas di Jawa Barat dan pengalaman lama di PDI Perjuangan diharapkan dapat mendatangkan suara sebanyak 1% sampai 2%.
Erick Thohir, dengan popularitasnya yang meningkat, dianggap memiliki basis suara yang signifikan.
Bergabungnya Erick Thohir, yang memiliki fans dari berbagai kalangan, termasuk kelompok Nahdlatul Ulama dan penggemar sepak bola, menjadi keuntungan tersendiri bagi Prabowo Gibran.
Popularitasnya yang semakin meningkat pasca-keberhasilan Indonesia lolos ke putaran kedua Piala Asia memberikan tambahan dukungan.
Muhammad Qodari juga menekankan pentingnya partisipasi para pendukung Prabowo Gibran pada hari pemungutan suara. Menurutnya, para pendukung harus datang ke TPS pada 14 Februari dan menggunakan hak suara mereka untuk mencoblos gambar nomor 02.
"Jangan nggak datang, karena datang tidak datang itu ikut menentukan hasil suara atau kemenangan," tegasnya.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko, menambahkan bahwa bukti cinta dan dukungan dari para relawan dan pendukung harus tercermin di bilik suara.
Baca Juga: Deklarasi Ribuan Advokat Indonesia, Prabowo Gibran Raih Dukungan Massal untuk Satu Putaran
"Pada saat hari pernikahan enggak datang, enggak jadi pernikahannya, itu kira-kira gitu. Jadi percuma kita sekarang ini optimis kalau tidak datang. Itulah tantangan kita di tanggal 14 Februari," ungkap Budiman.
Seluruh relawan, pendukung, dan simpatisan Prabowo Gibran, khususnya generasi Milenial dan Gen Z, diajak untuk aktif menggunakan hak suara pada Pemilu mendatang.
Partisipasi mereka dianggap sebagai penentu masa depan Indonesia lima tahun ke depan.