BANDUNG INSIDER - Dalam sorotan publik, TKN Prabowo Gibran tegas membantah terkait isu stiker Prabowo Gibran di karung beras Bulog, memastikan beras tak jadi komoditas politik.
Habiburokhman dari TKN menduga ada orkestrasi untuk menyudutkan paslon nomor urut 02, Prabowo Gibran, dalam menghadapi lonjakan elektabilitasnya.
Seiring keterlibatan akun media sosial, TKN meminta Bawaslu turun tangan secara proaktif untuk mengusut isu tersebut, menjaga kejernihan dalam perhelatan Pemilu 2024.
Isu beras Bulog yang berstiker Prabowo-Gibran menimbulkan kehebohan, namun Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dengan tegas membantah keterlibatan pihaknya dalam pemasangan stiker tersebut.
Dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jumat (26/1/2024), dia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menjadikan beras sebagai komoditas politik yang dapat menguntungkan mereka.
Dugaan adanya orkestrasi di balik isu ini juga disampaikan oleh Habiburokhman. Menurutnya, isu ini muncul sebagai upaya menyudutkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran, khususnya mengingat adanya lonjakan elektabilitas yang signifikan belakangan ini.
Baca Juga: Pertemuan Kardinal Suharyo dan Prabowo: Kesatuan, Persatuan, dan Kerukunan Menjelang Pemilu 2024
"Kami merasa ada pihak-pihak yang melakukan orkestrasi terkait pemberitaan tersebut agar menyudutkan kami, di saat elektabilitas Prabowo-Gibran sedang meroket," ucapnya.
Sumber isu beras Bulog berstiker Prabowo-Gibran berasal dari akun media sosial @Miduk17 milik Jhon Sitorus. Habiburokhman menyebut bahwa pihaknya tengah memperhatikan dengan cermat postingan yang berisi foto stiker kampanye Prabowo-Gibran tertempel di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog.
Selain itu, postingan juga mengandung kalimat bernada fitnah yang menyudutkan kabinet Jokowi dengan Prabowo-Gibran.
Sejalan dengan klarifikasi tersebut, Habiburokhman mengajak Bawaslu untuk bertindak proaktif dalam mengusut kasus ini.
Dia mengungkapkan harapannya agar pemilik akun tersebut dapat diundang oleh Bawaslu untuk memberikan keterangan, sehingga kebenaran dan keterlibatan Prabowo-Gibran dapat terang benderang di hadapan masyarakat.
"Kita meminta Bawaslu proaktif diundang saja pemilik akun ini untuk menanyakan supaya terang dan jelas," kata Habiburokhman.