JAKARTA INSIDER - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menarik perhatian dalam debat cawapres Pilpres Pemilu 2024 ketika memberikan sindiran terkait komitmen lingkungan hidup.
Fokusnya adalah pada calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang menggunakan botol plastik sebagai wadah minumannya.
Gibran dengan tajam mencatat, "Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup, tetapi itu kok pakai botol-botol plastik itu. Padahal saya, Pak Ganjar, Prof. Mahfud pakai botol kaca. Itu gimana komitmennya? Botol plastik semua."
Sindiran tersebut menjadi sorotan dalam diskusi tentang isu lingkungan hidup.
Namun, Gibran tidak hanya mengkritik, melainkan juga menyampaikan pandangan konstruktif tentang pentingnya memperhatikan lingkungan dalam pembangunan.
Menjawab pertanyaan Cak Imin, Gibran menekankan bahwa pembangunan harus didasarkan pada analisis lingkungan dan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Sebagai pemimpin yang berpotensi menduduki posisi tinggi di negara ini, Gibran memandang serius perlunya mempertimbangkan dampak lingkungan dalam setiap kebijakan pembangunan.
"Pembangunan ke depan perlu memperhatikan lingkungan. Ancaman perubahan iklim sudah sangat nyata, dan pembangunan masif harus mempertimbangkan sisi lingkungan hidup. Bencana seperti kekeringan dan banjir sudah di depan mata, ancaman yang sangat nyata," ujar Gibran dengan tekad.
Analisis Gibran terhadap komitmen lingkungan tidak hanya bersifat retorika belaka.
Dia menyadari bahwa perubahan iklim dan dampaknya sudah menjadi kenyataan di berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, Gibran menekankan perlunya mengadopsi pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam pembangunan.
Gibran menunjukkan bahwa pemimpin harus menjadi teladan, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga tindakan nyata.