JAKARTA INSIDER - Dalam arena debat Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menunjukkan ketajamannya bukan hanya dalam menyampaikan argumen, tetapi juga melalui sikap adabnya yang mencuri perhatian.
Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 2, menunjukkan sikap adabnya dengan mengucapkan terima kasih saat merespons argumen Muhaimin Iskandar tentang kelangkaan pupuk dan kesejahteraan petani.
Dalam tanggapannya, Gibran dengan tulus mengakui dan mensyukuri pemaparan lawannya, menciptakan suasana debat yang positif dan beradab.
Tidak hanya dari kata-kata, namun adab Gibran juga tercermin dari penghargaannya terhadap keahlian lawannya, Mahfud MD, sebagai seorang profesor ilmu hukum.
Dalam merespons isu masyarakat adat, Gibran mengucapkan terima kasih kepada Mahfud, menunjukkan sikap hormatnya terhadap ilmu pengetahuan dan keahlian lawan debatnya.
Adab dalam Mengatasi Perbedaan Pendapat
Gibran tidak hanya mengandalkan kata-kata, tetapi juga gerak tubuhnya mencerminkan adabnya.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Mantap Cabut IUP Tambang Bermasalah demi Kemakmuran Rakyat
Ketika menyanggah argumen Mahfud, Gibran dengan rendah hati mengatupkan kedua telapak tangannya sebagai tanda permohonan maaf.
Sikap ini tidak hanya menunjukkan penghargaan terhadap lawan debat, tetapi juga menciptakan suasana dialog yang kondusif.
Gibran Rakabuming Raka, dengan nomor urut 2 sebagai calon wakil presiden, telah berhasil menarik perhatian publik bukan hanya melalui kecerdasannya dalam berdebat, tetapi juga melalui sikap adabnya yang luar biasa.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Dorong Energi Terbarukan untuk Reduksi Impor Minyak dan Pertumbuhan Sawit
Dalam sesi debat keempat, Gibran mengedepankan adabnya dengan mengucapkan terima kasih kepada lawan-lawannya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
Dalam tanggapannya terhadap isu kelangkaan pupuk dan kesejahteraan petani yang diungkapkan oleh Muhaimin, Gibran tidak hanya memberikan jawaban yang tepat, tetapi juga mengapresiasi pemaparan lawannya dengan ucapan terima kasih.