politika

Gibran Rakabuming Raka Dorong Energi Terbarukan untuk Reduksi Impor Minyak dan Pertumbuhan Sawit

Senin, 22 Januari 2024 | 11:45 WIB
Cawapres nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, Tawarkan Solusi Energi Terbarukan untuk Kurangi impor minyak dan dorong pertumbuhan sawit (Dok.TKN Prabowo Gibran / JakartaInisder.id)

JAKARTA INSIDER - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, memaparkan strategi Indonesia dalam menurunkan nilai impor minyak melalui pengembangan energi terbarukan seperti B35 dan B40.

Dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1), Gibran menekankan pentingnya transisi menuju energi hijau untuk meningkatkan nilai tambah produksi sawit secara ramah lingkungan.

Gibran mengungkapkan, "Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40, ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita, meningkatkan nilai tambah produksi sawit di dalam negeri, dan juga lebih ramah lingkungan."

Baca Juga: Tembok SPBU Tebet Jakarta Selatan, Tiga Nyawa Melayang, Polisi Sedang Selidiki Penyebabnya

Dengan energi terbarukan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan penggunaan bahan baku nabati seperti bioetanol, bioavtur, dan biodiesel.

Pada sesi debat, Gibran memberikan peringatan terkait tantangan yang harus diatasi, yaitu mencari titik keseimbangan antara pengembangan industri dan kelestarian lingkungan.

Untuk menggenjot hilirisasi industri, Indonesia perlu menjaga keseimbangan alam.

Baca Juga: Debat Cawapres Keempat, Gibran Rakabuming Raka Menyuarakan Kesejahteraan Petani dan Pupuk Murah

"Kita ingin meningkatkan produktivitas petani dan sektor maritim, tapi kita juga wajib menjaga keseimbangan alam. Dalam pelaksanaannya tentu AMDAL itu wajib, analisa lingkungan juga wajib, sustainability report wajib juga, dan jangan sampai ada alih fungsi lahan yang merugikan pengusaha lokal, UMKM lokal, atau masyarakat adat setempat," jelas Gibran.

Dalam pembahasannya mengenai insentif untuk energi terbarukan di Indonesia, Gibran memberi contoh pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cirata.

Menurutnya, sejumlah insentif, mulai dari tax allowance hingga pembebasan biaya modal, telah diterapkan untuk mendorong investasi perusahaan di sektor transisi energi hijau.

Baca Juga: Perpanjangan SIM A atau C? Cek 5 Lokasi Strategis SIM Keliling Jakarta Hari Ini, 22 Januari 2024

Gibran menggarisbawahi pentingnya memberikan insentif kepada perusahaan yang berinvestasi dalam energi terbarukan, seperti PLTS.

Insentif tersebut mencakup keringanan pajak dan pembebasan biaya modal, menciptakan lingkungan yang mendukung perusahaan untuk beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.

Dengan demikian, melalui pendekatan ini, Indonesia berada pada jalur yang benar untuk mengurangi impor minyak, meningkatkan produksi sawit secara berkelanjutan, dan mempercepat transisi menuju energi hijau.

Halaman:

Tags

Terkini