JAKARTA INSIDER - Pemilihan Umum / Pemilu 2024 menjadi pemandangan yang semakin menarik dengan inisiatif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melibatkan seluruh calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) dalam kegiatan Penguatan Anti Korupsi bagi Penyelenggara Negara ber-Integritas (PAKU Integritas).
PAKU Integritas diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai pandangan dan komitmen para calon pemimpin terkait permasalahan korupsi yang merajalela di Indonesia.
Kita akan membahas lebih lanjut mengenai PAKU Integritas dan bagaimana format kegiatan ini membedakannya dari forum debat biasa.
Baca Juga: Peningkatan signifikan pemeriksaan LHKPN oleh KPK tahun 2023, berhasil tetapkan 3 tersangka
PAKU Integritas: Sebuah Inovasi dalam Pemberantasan Korupsi
Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomalongo, menjelaskan bahwa PAKU Integritas bukanlah forum debat atau program seperti yang umumnya diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Melainkan, kegiatan ini dirancang sebagai dialog langsung antara KPK dan pasangan capres-cawapres.
Nawawi menegaskan bahwa formatnya tidak melibatkan debat atau adu argumentasi, melainkan menghadirkan pertanyaan seputar permasalahan korupsi dan hambatannya.
"Formatnya tidak dalam bentuk debat tadi, soal sebutan yang teman sebutkan tadi bahwa saya pernah berujar debat kusir itu cuma kelepasan saja," kata Nawawi, menunjukkan bahwa fokus utama adalah dialog konstruktif untuk menggali pandangan dan komitmen masing-masing pasangan calon terkait isu korupsi.
Dialog Anti Korupsi Tanpa Debat dan Adu Program
Nawawi menjelaskan lebih lanjut bahwa undangan PAKU Integritas tidak mengusung format debat dan adu program.
Forum ini bertujuan memberikan wadah kepada calon presiden dan wakil presiden untuk memahami berbagai permasalahan dan hambatan dalam upaya pemberantasan korupsi yang dihadapi negara.
Dialog ini diharapkan dapat mengungkapkan komitmen masing-masing pasangan calon untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut apabila nantinya terpilih.