Baca Juga: Anies Baswedan dan Cak Imin ziarah Ke makam Sunan Ampel, menjejaki sejarah kepemimpinan dakwah Islam
Gus Kautsar menggambarkan bahwa para santri menunggu dengan harap-harap cemas untuk mendengarkan nasihat dan dukungan dari para masyayikh.
Sejak awal, para masyayikh telah berharap agar seorang santri dapat menjadi pemimpin Indonesia, dan dengan kehadiran Gus Imin, harapan tersebut semakin mendekati kenyataan.
"Dari awal, para masyayikh kami berharap agar santri terlibat secara aktif untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa ini. Kami mendukungnya sepenuh hati, dan jika hal itu bermanfaat bagi negara ini, semoga Allah SWT memudahkannya. Kami tinggal menunggu petunjuk dari para masyayikh," ujar Gus Kautsar dengan penuh keyakinan.
Pertemuan ini juga menandai pertama kalinya perwakilan pondok pesantren bertemu secara langsung dengan Bacapres Anies.
Baca Juga: PKB dan PKS bersatu, Aktivis GP Ansor: Hanya karena ambisi kuasa, NU dan PKS dipaksa menikah
Gus Kautsar merasa bersyukur bahwa pertemuan tersebut berlangsung dengan lancar dan berkesan.
"Ini adalah pertemuan pertama kami, perwakilan dari pondok-pondok pesantren, bertemu langsung dengan mas Anies. Sebelumnya belum pernah terjadi. Dan alhamdulillah, silaturahim berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
Gus Kautsar yakin bahwa santri-santri, di mana pun mereka berada, akan berperan penting dalam mewarnai perjalanan bangsa ini.
Mereka akan selalu berkomitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga: Partai PBB tetap solid dukung Prabowo Subianto pasca PKB keluar dari koalisi demi jadi Cawapres
Keistimewaan pasangan AMIN ini, menurut Gus Kautsar, terletak pada kehadiran Gus Imin, seorang santri yang memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi.
Beberapa kiai dan bu nyai terkemuka yang turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain KH Nurul Huda Jazuli, Bu Nyai Badriyah, KH Marzuki Mustamar, KH. Ahfas Lasem, KH. Mustofa Badriduja, KH Zam Zami Mahrus, KH. Fathul Huda (Tuban), KH Atoillah Anwar (Lirboyo), Gus Kautsar Ploso, Gus Fahim Ploso, dan Gus Faruk Ploso.***