politika

PKB dan PKS bersatu, Aktivis GP Ansor: Hanya karena ambisi kuasa, NU dan PKS dipaksa menikah

Kamis, 14 September 2023 | 19:00 WIB
Pandangan tajam seorang aktivis GP Ansor tentang rencana bersatunya NU dan PKS dalam politik Indonesia. Apa implikasinya terhadap ideologi? (Twitter @AfifFuadS)

JAKARTA INSIDER - Rencana bersatunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam dunia politik Indonesia telah memicu perdebatan yang tajam.

Afif Fuad Saidi, seorang aktivis Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), mengemukakan pandangan mereka terhadap isu ini.

Menurut Afif Fuad Saidi, ada beberapa alasan kuat yang membuat mereka skeptis terhadap rencana ini.

Baca Juga: Anies-Muhaimin, gabungan kuat NU dan PKS menuju kemenangan Pilpres 2024 

Pertama, ada perbedaan ideologis yang signifikan antara NU (Nahdlatul Ulama) dan PKS.

NU telah lama menjadi penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila, sementara PKS memiliki akar ideologis yang berbeda, terutama dengan pengaruh Ikhwanul Muslimin.

Kedua, PKS pernah menunjukkan dukungan terhadap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebuah organisasi yang beberapa negara menganggap sebagai kelompok teroris.

Baca Juga: Pasca dinamika dalam koalisi dan kandidat Pilpres 2024, PKS rilis sikap empat poin

Fakta ini menimbulkan kekhawatiran bahwa PKS mungkin tidak sejalan dengan semangat kebangsaan yang dianut oleh NU.

Selain itu, aktivis GP Ansor juga merujuk pada sejarah perseteruan antara PKS dan NU.

PKS telah melancarkan serangan retorika yang tak terhitung jumlahnya terhadap NU, bahkan dengan menyebarkan berita palsu atau hoaks tentang tokoh-tokoh NU.

Baca Juga: Anies dan Muhaimin bersatu, akademisi anggap ini sebagai lambang persatuan Muhammadiyah dan NU

Ketika pertanyaan mengenai tujuan sebenarnya dari rencana bersatunya NU dan PKS muncul, beberapa aktivis GP Ansor berspekulasi bahwa ini mungkin semata-mata untuk kepentingan politik dan ambisi kekuasaan.

Namun, kekhawatiran muncul bahwa upaya ini bisa membuka pintu bagi PKS untuk masuk ke basis-basis NU dan pesantren-pesantren, serta mengganggu ideologi yang dianut oleh warga NU.

Halaman:

Tags

Terkini