JAKARTA INSINDER – Jumat kemarin (16/6/2023) secara mendadak Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara, Jakarta.
Pemanggilan Siti Nurbaya yang merupakan menteri dari Partai Nasdem ini mengundang perhatian banyak kalangan. Maklum, hubungan pemerintah dengan pendiri partai yang mengusung jargon restorasi itu sedang kurang mesra.
Kehadiran Siti Nurbaya ke Istana dibenarkan oleh Deputi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Baca Juga: Kasus Korupsi BTS, Dirut PT BUP ditahan, Kejagung buka peluang usut suami Puan Maharani
Namun, kata Bey, pemanggilan Siti Nurbaya terkait dengan kondisi lingkungan di Jakarta, bukan menyangkut urusan politik dan koalisi partai.
"Benar, Menteri LHK Bu Siti Nurbaya dipanggil Bapak Presiden terkait polusi udara," kata Bey dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).
Terkait dengan kondisi udara Ibu Kota, beberapa hari terakhir kualitas udara di Jakarta kembali menempati tiga teratas kota dengan kualitas terburuk di dunia. Hal ini merujuk data IQAir, pada Kamis (15/6/2023), di mana Jakarta menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta saat ini berada pada indikator oranye, yang berarti tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Kualitas udara di Jakarta di posisi ketiga udara terburuk setelah Minneapolis, Amerika Serikat dan Doha, Qatar. Kualitas udara Jakarta mencapai AQI US 141, sementara Minneapolis AQI US 149 dan Doha AQI US 191.
Antisipasi kemarau panjang
Selain kuaitas udara, menurut Bey Jokowi juga memanggil Siti Nurbaya terkait antisipasi kemarau panjang.
Jokowi memerintahkan Siti Nurbaya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kemarau panjang yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi tahun ini.
"Bapak Presiden mengingatkan bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang karena BMKG sudah memberikan prediksi 2023 akan mengalami kemarau yang lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Bey.