JAKARTA INSIDER - Kritik tajam dilayangkan oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, atas proses penegakan hukum di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Willy Aditya menyebut, bahwa masa pemerintahan Presiden Jokowi, dalam menegakan hukum saat ini lebih banyak berdasarkan pada politisi.
Kritikan lainnya di sampaikan oleh Willy Aditya, yang mengatakan presiden Jokowi bertindak bukan sebagai pelayan rakyat.
Baca Juga: 33 Ciri jin sudah bersarang pada tubuh anda, menurut Ustadz Husen Al-Mubarak
“ Politisasi aparat penegak hukum hari ini, semua diinjak hari ini semua diintimidasi, hari ini aparat penegak hukum semena-mena melakukan politisasi hukum semena-mena aja gitu mau tangkap si A, mau tangkap si B dan tangkap si C,” kata Willy. Sebagaimana dikutip dari kanal youtube kompas TV.
Willy pun menilai bahwa Presiden Jokowi adalah sebagai petugas Partai, dan bukan sebagai pelayan rakyat.
Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon turut angkat bicara bahwa adanya intervensi kekuasaan dan lain-lain sebagainya dapat ditanyakan langsung pada NasDem, karena mereka yang dianggap lebih tahu.
Lantas Jansen Sitindaon mencermati konferensi pers yang dilakukan oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, mengenai proses hukum seluruh pihak yang terlibat.
Hingga Jansen menarik kesimpulan bahwa dalam pernyataan Surya Paloh tersebut, ditengarai ada pihak lain di luar dari Johnny G Plate yang juga turut terlibat dalam kasus korupsi, atau kasus-kasus yang lain.
Lebih lanjut Jansen menerangkan, terlepas dari kasus korupsi Johnny G Plate, yang dibangun di atas bukti dan fakta, di mana seluruh partai politik di Indonesia tidak ada satupun yang dalam anggaran dasarnya, tidak anti dengan korupsi.
Semua pro dengan korupsi, sehingga dalam kasus ini ia pun mendorong untuk siapapun yang melakukan korupsi, dan menimbulkan kerugian bagi negara, baik dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
Jansen menegaskan untuk segera dilakukan penyelidikan, untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut, jika memang cukup bukti kepada penyidikan.
Anggota DPR RI Fraksi PDI-P Deddy Sitorus juga memberikan tanggapan atas pernyataan Willy Aditya, yang sebut Presiden Jokowi, suka suka hati tangkap sana tangkap sini, lantaran ia sebagai petugas partai.
Artikel Terkait
Jika jadi presiden, Ganjar Pranowo komitmen lanjutkan semua proyek Presiden Jokowi, termasuk IKN
Gaungkan faham baru bernama Jokowisme, PSI: negara dipimpin oleh negarawan, bukan hanya politisi!
Dede Yusuf singgung wisman ‘nakal’ di Bali saat menerima Delegasi Parlemen Uni Eropa
Saling tuduh! Ketua DPP Nasdem sebut penangkapan Johnny G Plate sebagai politisasi hukum, PDI-P: Ayo kita buka
Masih ada waktu, pendaftaran beasiswa kuliah di Maroko 2023 dibuka, ada 30 kuota!