Ulama Iran Sebut Akan Berikan Hadiah Uang Sebesar Rp 1 Miliar Untuk Kepala Trump

photo author
- Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:24 WIB
Ulama Iran Sebut Akan Berikan Hadiah Uang Sebesar Rp 1 Miliar Untuk Kepala Trump
Ulama Iran Sebut Akan Berikan Hadiah Uang Sebesar Rp 1 Miliar Untuk Kepala Trump

JAKARTA INSIDER - Konflik antara Iran dan Amerika Serikat kini semakin membara, tak hanya cukup gencatan senjata, Iran pun semakin berani.

Publik sedang heboh dengan seorang ulama Iran yang menggegerkan dunia dengan menawarkan sesuatu yang fantastis.

Seorang ulama Iran menawarkan hadiah kepada siapapun yang berhasil membawa kepala Donald Trump.

Baca Juga: Hastag Justice For Daru Kini Viral Usai Kematian Sang Diplomat Yang Penuh Dengan Kejanggalan

Tak main main, Seorang ulama Iran menawarkan hadiah uang sebesar 100 miliar Tomans atau setara Rp 18,5 miliar kepada siapa saja yang membunuh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan membawakan kepalanya.

Hal ini disampaikannya secara langsung dalam pidato yang disampaikan dengan bahasa Azeri.

Ulama Iran itu diketahui bernama Mansour Emami.

Baca Juga: Rekaman CCTV Arya Daru Pangayunan Sebelum Tewas Berhasil Menggemparkan Publik, Apakah Mampu Menguak Fakta?

Mansour Emami mengumumkan imbalan yang besar tersebut bagi siapa pun yang mampu membunuh Trump.

"Kami akan memberikan 100 miliar Tomans (setara US$ 1,14 juta atau Rp 18,5 miliar) kepada siapa pun yang membawa kepala Trump," ucap Emami yang ditunjuk negara untuk menjabat sebagai Direktur Organisasi Dakwah Islam resmi wilayah Provinsi Azerbaijan Barat.

Baca Juga: Update Terbaru Terkait Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan

Tidak hanya tawaran itu, sebuah fatwa juga dikeluarkan oleh dua ulama senior Iran lainnya yang menyerukan pembunuhan Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Bahkan dilaporkan bahwa fatwa itu mendapatkan dukungan dari sekitar 10 ulama Iran lainnya dan memicu penggalangan dana secara online.

Sebanyak 10 ulama yang ditunjuk negara itu merilis surat terbuka pada Senin (7/7) yang isinya menyebut Trump dan Netanyahu sebagai "pejuang kafir".***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: IRNA, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X