JAKARTA INSIDER - Pihak Keamanan Berwenang Suriah telah berhasil menangkap pelaku bom bunuh diri yang menghancurkan Gereja di Damaskus pada Senin, 23 Juni 2025.
Pihak berwenang Suriah mengatakan bahwasanya tim mereka telah berhasil melakukan penangkapan tersangka bom bunuh diri di Gereja Damaskus.
Sedikitnya 25 orang tewas dan 63 lainnya terluka akibat penembakan dan serangan bom bunuh diri di gereja Saint Elias di distrik Dwelaa pada Minggu (22/6/2025). Pihak berwenang menuding para pelaku berafiliasi dengan kelompok ISIS.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu umumkan akan melancarkan serangan ke Indonesia setelah Iran, Benarkah?
"Pihak berwenang telah berhasil menangkap sejumlah pelaku yang terlibat dalam serangan tersebut serta penyitaan sejumlah alat peledak dan sebuah sepeda motor yang telah dipasangi bom.
Operasi keamanan itu dilakukan di dekat Damaskus terhadap sel-sel yang berafiliasi dengan kelompok teroris Daesh (ISIS)," demikian laporan dari Kementerian Dalam Negeri Suriah
Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa buka suara soal penembakan dan bom bunuh diri di sebuah gereja di Damaskus, ibu kota Suriah.
Ia berjanji akan menangkap semua pihak yang terlibat dalam peristiwa itu.
Masyarakat internasional mengutuk serangan di gereja Ortodoks itu, yang pertama kali terjadi di ibu kota Suriah sejak pasukan yang dipimpin Islamis menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada bulan Desember lalu.
Itu juga merupakan serangan yang pertama di dalam sebuah gereja di Suriah sejak perang saudara negara itu meletus pada tahun 2011.***
Artikel Terkait
Kemenag sebut proses kepulangaan Jemaah Haji Indonesia masih berjalan, sudah 52 Persen tiba di Tanah Air
Kemunculan Pemimpin Tertinggi Iran ke publik usai perang 12 Hari, Ayatollah Ali Khamenei sebut Israel nyaris hancur total
7 Tradisi 1 Muharram di Indonesia, mulai dari Pawai Obor hingga Membagikan Bubur Asyura
1 Muharram, Israel kembali membantai warga Gaza, 549 Masyarakat Sipil syahid di Pusat Distribusi Bantuan
PM Israel Benjamin Netanyahu umumkan akan melancarkan serangan ke Indonesia setelah Iran, Benarkah?