JAKARTA INSIDER - Usai mendapat tekanan dari Donald Trump, Ukraina akhirnya menyetujui adanya kesepakatan mineral antara Ukraina dengan Amerika Serikat.
Amerika Serikat dan Ukraina akhirnya menandatangani kesepakatan mineral yang sebelumnya telah diperbincangkan dan menjadi perdebatan antara Donald Trump dan Zelensky.
Ukraina pun akhirnya menandatangani perjanjian mineral setelah berbincang dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Kesepakatan mineral ini untuk memberi Washington akses ke mineral langka yang berharga dan mendanai upaya rekonstruksi di negara yang dilanda perang itu.
Kedua negara menandatangani kesepakatan di Washington, DC, pada Rabu, 30 April 2025, setelah berbulan-bulan negosiasi yang menegangkan.
Negosiasi dilakukan di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut hingga saat-saat terakhir.
Baca Juga: Tak hanya di Jakarta, harga BBM Nonsubsidi Pertamina turun secara merata !
Dalam pertemuan di Gedung Putih antara Presiden Donald Trump dan Presiden Volodymyr Zelensky pada Februari 2025, AS dan Ukraina tak kunjung mencapai kesepakatan.
Saat mengumumkan kesepakatan tersebut, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pembentukan Dana Investasi Rekonstruksi Amerika Serikat-Ukraina merupakan sinyal bagi Rusia bahwa pemerintahan Trump berkomitmen pada proses perdamaian.
Trump menginginkan Ukraina yang bebas, berdaulat, dan makmur dalam jangka panjang.
Mengenai hal tersebut, Amerika Serikat tak memberikan rincian lebih lanjut tentang kesepakatan tersebut.
Artikel Terkait
Wow ! Baekhyun Exo akan menggelar konser di Jakarta, catat tanggalnya!
10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional yang penuh dengan motivasi
Yayasan Seniman kirim surat cinta untuk Bupati Ipuk Fiestiandani, minta adanya penjelasan mengenai penutupan paksa Minimarket di Banyuwangi
Tak hanya di Jakarta, harga BBM Nonsubsidi Pertamina turun secara merata !
Produksi Migas PHE Triwulan I tahun 2025 kini mencapai 1,04 Juta Barel dan setara dengan jumlah minyak per hari