Tak hanya Indonesia, Mesir dan Yordania yang tolak rencana Donald Trump relokasi warga Gaza, Inggris pun tak setuju dengan ide Trump

photo author
- Rabu, 29 Januari 2025 | 18:55 WIB
Tak hanya Indonesia, Mesir dan Yordania yang tolak rencana Donald Trump relokasi warga Gaza, Inggris pun tak setuju dengan ide Trump
Tak hanya Indonesia, Mesir dan Yordania yang tolak rencana Donald Trump relokasi warga Gaza, Inggris pun tak setuju dengan ide Trump

JAKARTA INSIDER - Ternyata tak hanya Indonesia, Mesir dan Yordania yang tak setuju dengan rencana Donald Trump yang ingin merelokasi warga Gaza.

Sebelumnya, Donald Trump ingin melakukan relokasi warga Gaza dan memindahkan warga Gaza untuk meninggalkan Palestina.

Rencana Trump ini di tolak oleh beberapa negara seperti Indonesia, Mesir dan Yordania.

Baca Juga: Mengulik sejarah tentang Mustafa Kemal Ataturk, Bapak modernisasi Turki yang mengenalkan Mazhab Kemalisme dan Turkifikasi

Tak hanya itu, Inggris pun menolak ide Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza.

Hal ini disampaikan oleh PM Inggris Keir Starmer yang menyampaikan bahwasanya Inggris tak setuju dengan ide dan rencana Trump terkait relokasi warga Gaza.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menolak ide Donald Trump terkait relokasi warga Gaza.

Baca Juga: Ingin menempuh pendidikan di Turki? Simak program Beasiswa Turkiye Burslari, ada fasilitas tempat tinggal dan uang saku untuk S1 hingga S3!

" Warga Palestina harusnya dapat kembali ke rumah mereka " ucap PM Inggris, Keir Starmer.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer itu lebih lanjut mengatakan: "Seperti yang telah dikatakan menteri luar negeri, bagi warga Gaza yang begitu banyak kehilangan nyawa, rumah, atau orang-orang terkasih, 14 bulan terakhir konflik telah menjadi mimpi buruk yang nyata. Itulah sebabnya Inggris terus mendorong adanya resolusi untuk konflik di Gaza."

Baca Juga: Hujan deras mengakibatkan banjir ekstrem di Jakarta, 54 RT dan 23 ruas jalan tenggelam, hingga saluran air yang overcapacity

Perang genosida Israel terhadap wilayah kantong Palestina tersebut menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina tewas.

Akibat kekejaman Israel itu, banyak warga Palestina yg terpaksa meninggalkan Jalur Gaza yang terkepung dalam keadaan hancur total.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: DW

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X