Gerakan perlawanan Hamas sebut pertukaran tahanan dan gencatan senjata sebagai simbol kemenangan yang signifikan bagi Gaza dan Palestina

photo author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 12:53 WIB
Gerakan perlawanan Hamas sebut pertukaran tahanan dan gencatan senjata sebagai simbol kemenangan yang signifikan bagi Gaza dan Palestina
Gerakan perlawanan Hamas sebut pertukaran tahanan dan gencatan senjata sebagai simbol kemenangan yang signifikan bagi Gaza dan Palestina

JAKARTA INSIDER - Kelompok pejuang dan gerakan perlawanan Hamas mengumumkan bahwasanya 25 dari 33 tahanan Israel yang akan dibebaskan pada tahap selanjutnya masih hidup.

Seorang pejabat Hamas pun telah memastikan bahwasanya Israel telah mengetahui hal demikian.

Sebelumnya, Israel telah lama mencari tahu terkait nasib para tahanan yang di sandera oleh Hamas sejak perang yang pecah pada tanggal 7 Oktober 2023 yang menyusul serangan lintas batas Hamas yang menewaskan 1.200 pemukim dan personel militer Israel.

Baca Juga: Tim Negoisasi dan Dewan Kepemimpinan Hamas tiba di Mesir untuk membahas terkait kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel

Dalam operasi militer itu, para pejuang Hamas dilaporkan membawa 250 warga dan personel militer Israel ke Gaza.

Tahap awal gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari itu akan berlangsung selama enam minggu. 

Pada setiap Sabtu, Hamas akan menyerahkan beberapa tahanan Israel untuk dipertukarkan dengan pembebasan para tahanan Palestina yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Baca Juga: Delegasi Hamas hari ini tiba di Mesir, bahas terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel

Sementara itu, keluarga para tahanan Israel mengingatjan agar tidak ada upaya apa pun dari kabinet Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk mengganggu kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, kubu keluarga tahanan mengatakan beberapa menteri Israel dan kalangan media tengah mencoba menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas tersebut.

Pernyataan mereka itu muncul setelah mantan menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan bahwa perjanjian dengan Hamas itu ilegal seraya memperingatkan bahwa perjanjian tersebut akan menjadi bencana bagi Israel.

Awal pekan ini, Ben Gvir, yang mengundurkan diri dari kabinet Netanyahu pada pekan lalu karena kesepakatan gencatan senjata itu, mengatakan kembalinya ribuan warga Palestina ke rumah-rumah mereka di Gaza utara adalah kemenangan bagi Hamas dan kegagalan bagi Israel.

Hamas menggambarkan kembalinya warga Palestina sebagai kemenangan signifikan bagi rakyat Palestina dan kegagalan bagi mereka yang mendorong rencana pengusiran untuk Gaza.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X