“Toyota akan membagi pengetahuannya tentang hidrogen dengan asosiasi tersebut,” kata Hidaka.
Kelebihan dan Kekurangan
Konfigurasi kendaraan bermesin hidrogen pada dasarnya sama dengan mesin bensin. Selain itu, dapat memanfaatkan suku cadang dan teknologi dari kendaraan bertenaga bensin.
Namun demikian, terlepas dari semua potensi yang dimiliki, ia juga memiliki kekurangan. Seperti mudah terbakar dan belum hemat bahan bakar.
Itu berarti kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut perlu diisi lebih sering. Sisi positifnya, tangki dapat diisi lebih cepat.
Dan untuk menyimpan atau mengisi mobil dengan hidrogen cair, hidrogen tersebut harus dijaga pada suhu lebih rendah dari minus 253 Celcius. Ini membutuhkan teknologi untuk pompa bahan bakar dan komponen lainnya.
Selain itu, teknologi untuk mengkompresi hidrogen belum ada di mana-mana seperti pengisi daya EV, dan masih dianggap sebagai teknologi khusus.
“Lebih baik menyiapkan teknologi terlebih dahulu dan mengarsipkannya. Begitu dunia bergerak ke arah itu, kami akan membawa teknologi ke pasar dan memulai pengembangan massal,” kata Hidaka.
Baca Juga: Pernikahan mewah anjing Jojo dan Luna, pengamat: Praktik glorifikasi kekayaan secara berlebihan
Yamaha juga mendorong pengembangan "e-fuel" yang dibuat dengan mensintesis hidrogen dan karbon dioksida.
Karena desain mesin yang menggunakan bahan bakar bensin, hidrogen, atau e-fuel bisa serupa, ini akan membantu banyak pabrikan dan pemasok yang merupakan bagian dari industri di Jepang untuk tetap bertahan.
“Tugas ke depan adalah mengembangkan teknologi dan memproduksi secara murah dalam jumlah besar,” kata Hidaka.***