Saingan terbesar Pele pada masa itu adalah legenda Portugal Eusebio, tetapi ketika keduanya menjadi lawan di Piala Interkontinental 1962, yang dimainkan antara pemenang Copa Libertadores dan Piala Eropa, hanya ada satu pemenang.
Pele mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2 Santos melawan Benfica di Maracana sebelum mencetak hat-trick dalam kemenangan 5-2 sebagai balasan di Stadium of Light.
Di Brasil, Pele juga akan dikaitkan dengan kemeja putih Santos, di mana dia mencetak 619 gol dalam 638 penampilan, ditambah dengan aksi gemilang untuk negaranya. Ia seorang pemain yang tak terbantahkan, pemain terhebat di negaranya.
Pele memesona dunia saat berusia 17 tahun ketika dia mencetak dua gol saat Brasil mengalahkan Swedia 5-2 di final Piala Dunia 1958, tetapi bersinar paling terang di tim Piala Dunia 1970.
Pele mencetak gol pembuka di menang 4-1 melawan Italia di final di Stadion Aztec Meksiko.
Baca Juga: Mari mengenali etika saat merokok, jaga orang-orang di sekitar Anda
Kisah Pele membukukan dua tim Brasil yang hebat dan ketika dalam permainan modern, Pele banyak mempengaruhi peran "nomor 10". Edson Arantes do Nascimento akan dianggap oleh banyak orang sebagai yang pertama dan terhebat.
Ketika argumen tentang siapa yang terbaik dalam permainan dilakukan hampir selalu dalam konteks Piala Dunia rival besar Brasil, Argentina, akan membela mendiang Diego Maradona.
Dimana Maradona secara harfiah menurut Inggris setelah "Hand Of"-nya yang terkenal. Gol perempat final Tuhan, membawa mereka ke kejayaan Piala Dunia pada tahun 1986.
Argentina bahkan akan menawarkan penerus Maradona, Lionel Messi sebagai saingan lain untuk kehebatan Pele dalam sebuah argumen yang tidak akan pernah sepenuhnya diselesaikan untuk kepuasan, salah satu dari musuh besar Amerika Selatan ini.
Pele, bagaimanapun tidak memiliki sisi gelap Maradona, dimana Maradona dalam permainan terakhir dikeluarkan dari Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat setelah dinyatakan positif menggunakan obat efedrin.
Messi bagaimanapun telah mengklaim kejayaan Piala Dunia bersama Argentina di turnamen 2022.
Pele juga mengalami kekecewaan Piala Dunia, tidak lebih dari ketika dia secara brutal dikeluarkan dari kompetisi di Inggris pada tahun 1966.
Dia meninggalkan permainan usai kekalahan 3-1 oleh Portugal di Goodison Park, setelah serangkaian pelanggaran yang membuatnya pincang dengan satu kaki, dengan lutut kanannya dibalut.