JAKARTA INSIDER – Autopsi terhadap korban meninggal pada tragedi kanjuruhan akan segera dibatalkan.
Bahkan Perwakilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah memastikan tidak aka nada intimidasi dari kepolisian terhadap keluarga korban meninggal tragedy kanjuruhan.
Pada Rabu (19/10/2022) perwakilan TGIF telah menemui keluarga salah satu korban meninggal pada tragedy kanjuruhan.
Salah satu keluarga korban yang ditemui yaitu Athok ayah kandung dari dua korban Tragedi Kanjuruhan Natasya (18) dan Nayla (13) di Desa Krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.
Athok menjelaskan selain dua putrinya meninggal dunia karena tragedy kanjuruhan, dia juga kehilangan mantan istri Devi Athok bernama Gebi (43) yang merupakan ibu kandung Natasha dan Nayl.
Maksud dari kedatangan anggota TGIPF ke rumah Devi Athok adalah untuk menfasilitasi langsung Kuasa Hukum Devi Athok yaitu Imam Hidayat SH,.
Baca Juga: Anak ini kehilangan kedua orangtuanya sekaligus dalam tragedi Kanjuruhan
Hal ini untuk menanyakanterkait sebab jadwal autopsi yang sudah direncanakan namun mendadak dibatalkan.
Menurut Imam Hidayat, alas an pembatalan otopsi bukan karena keinginan kliennya.
Sementara itu, Anggota TGIPF yaitu Armed Wijaya menjelaskan bahwa dari pihaknya mendatangi rumah Devi Athok terkait kabar adanya sebuah intimidasi jelang dilakukannya autopsi.
Armed Wijaya juga mengungkapkan bahwa sebelumnya semua sudah berjalan lancar, tahu-tahu ada pembatalan oleh keluarga.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban, Ketum PSSI dan Erick Thohir antar Presiden FIFA ke bandara
Tidak hanya itu, isunya bahwa pembatalan ada intervensi oleh anggota Kepolisian. Kedatangan kami untuk klarifikasi apakah betul ada intervensi.