Atlit pencak silat Kamboja Non Sromoachkroham raih medali emas SEA Games 2023 tanpa bertanding

Kasus ini langsung memunculkan dugaan bahwa Bayu Lesmana dipaksa untuk melakukan walkover.

Beberapa pihak menyebutkan bahwa ada ancaman yang diberikan kepada atlit Indonesia tersebut oleh pihak tuan rumah, meskipun hal ini masih dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Rumor Lionel Messi gabung dengan klub Arab Saudi Al Hilal, ayah Messi bantah keras

Bayu tiba-tiba menjadi cidera oleh panitia dan tidak bisa bertanding di final (Twitter @Thitipan_Mafia)

Melalui unggahan di akun Instagram @i.paramour, terdapat beberapa petunjuk tentang situasi yang terjadi.

Aktivis pencak silat dari Bandung ini menuliskan, "Kalian renggut semuanya... (Tuan rumah luar biasa) Kalian ancam untuk mendapatkan satu keping emas dari seorang bayu." ujar @i.paramour.

"Ingat emas yang kalian dapat tidak akan menjadi apa-apa! Tapi sekeping emas yang bayu bawa, sangat berharga untuk semua orang dan keluarganya!!" lanjutnya.

"Kalian paksa @bayulesmana_568 walkout cum untuk mendapatkan emas!! Jangan pernah dholim, dan kalian saya sebut zalimin (orang yang melakukan perbuatan itu). Apa yang kalian bawa tidak akan nikmat dan barokah!" pungkas @i.paramour dalam akun Instagramnya.

Baca Juga: Apartemen baru mahakarya Perumnas di Depok, akses langsung ke kampus UI dan Stasiun KRL Pondok Cina!

Bayu hanya mendapatkan medali perak karena peristiwa ini (Instagram @pencaksilatindonesia)

Kontroversi ini tentu saja mengundang perhatian publik, baik dalam dan luar negeri.

Sejumlah pihak menuntut klarifikasi resmi dari panitia SEA Games 2023 terkait dugaan pemaksaan walkover dan ancaman yang dialami oleh Bayu Lesmana.

Hingga berita ini ditulis masih belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak terkait.

Namun kasus ini tidak boleh dibiarkan mengganggu integritas olahraga yang fair dan adil.

Baca Juga: Kasus pencurian aki motor di parkiran Park And Ride Kalideres, sudah tiga motor jadi korban