Menurutnya, selama ini ada kesenjangan antara kelompok usia dalam timnas yang menyebabkan banyak pemain muda berbakat gagal berkembang ke level berikutnya.
Dengan program yang terstruktur, PSSI berharap talenta-talenta yang sudah ditemukan bisa terus dibina hingga mereka siap bermain untuk tim utama.
"Tidak boleh terpisah sehingga jenjang talenta pemain bisa dilakukan," pungkas Erick.
Dukungan untuk Pembinaan Jangka Panjang
Langkah ini sejalan dengan visi PSSI untuk menciptakan tim nasional yang lebih kompetitif di level internasional. Erick menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya bergantung pada naturalisasi, tetapi juga harus membangun sistem pembinaan pemain lokal yang kuat.
Kebijakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk para penggemar sepak bola yang berharap Timnas Indonesia bisa lebih konsisten dalam mencetak prestasi.
Dengan adanya kesinambungan dari level muda hingga senior, diharapkan Timnas Garuda bisa lebih solid dan memiliki kedalaman skuad yang mumpuni untuk menghadapi berbagai turnamen internasional di masa mendatang.
Baca Juga: Fuji resmi laporkan rekan kerja yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan
Untuk saat ini, PSSI masih terus mengembangkan konsep pembinaan yang akan diterapkan, termasuk melalui pemusatan latihan, kompetisi usia muda yang lebih terstruktur, serta kolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan talenta terbaik Indonesia bisa berkembang dengan maksimal.***
Artikel Terkait
Kerinduan striker tajam kini terjawab, inilah sosok Ole Romeny Man of The Match Indonesia vs Bahrain
Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Bahrain, Ini Profil Ole Romeny, Ternyata Memiliki Darah dari Kota di Sumatera Ini
Presiden RI Prabowo Subianto rayakan kemenangan Timnas Indonesia Vs Bahrain, dengan bangga nyanyikan lagu Tanah Airku di Stadion GBK
Pahami gejala stroke yang berawal dari masalah Hipertensi
Soal isu naturalisasi Miliano Jonathans striker muda asal Belanda, begini jawaban PSSI