JAKARTA INSIDER - Sebanyak 104 kelompok masyarakat sipil yang digalang oleh WALHI melayangkan somasi kepada Presiden Prabowo.
Alasan kelompok masyarakat sipil melayangkan somasi kepada Presiden Prabowo adalah karena tidak segera menetapkan status bencana nasional atas bencana di Sumatera.
Kelompok masyarakat sipil mengutip sebanyak 974 orang telah meninggal dan 298 hilang akibat bencana ini, demikian pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (10/12).
Baca Juga: Pasca gempa bumi 5,4 SR di Aceh, air laut surut sampai 500 meter, Netizen: Lari ke negara lain
Dalam pernyataannya, kelompok masyarakat sipil mengatakan, "Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana ekologis, banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat."
"Peristiwa tersebut berdampak hebat pada kemanusiaan, kerusakan infrastruktur, kerugian sosial-ekonomi dan juga kerusakan lingkungan berskala luas."
"Berdasarkan perkembangan situasi di lapangan, kami mendesak agar Presiden Republik Indonesia segera menetapkan status bencana nasional. Selain itu kami juga meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk menangani bencana ini dengan cepat dan terukur, agar para korban segera mendapatkan haknya."
Baca Juga: Disebut mirip nenek-nenek usai pacari brondong ganteng, Olla Ramlan balas menohok netizen
Hingga 8 Desember 2025, BNPB mencatat angka korban terus bertambah. Dengan detail, sekitar 974 orang meninggal, 298 hilang dan angka ini belum termasuk korban yang belum ditemukan. Selain itu, terdapat puluhan ribu orang dipaksa menjadi pengungsi.
Kerusakan infrastruktur yang masif mulai dari terputusnya akses jalan hingga lumpuhnya jaringan komunikasi menghambat evakuasi, layanan medis, dan distribusi logistik. Banyak wilayah terisolasi, sementara masyarakat yang bertahan di dalamnya berada dalam kondisi sangat rentan tanpa perbekalan memadai.
Situasi ini menegaskan urgensi intervensi cepat pemerintah pusat untuk mengutamakan keselamatan warga tanpa terhalang prosedur birokrasi. Setiap jam keterlambatan adalah bentuk kelalaian negara terhadap keselamatan warganya.
Baca Juga: 9 ciri orang yang iri dengki akut dan tidak bahagia, waspada kerap menghasut
Beban masyarakat semakin berat dengan kerugian sosial-ekonomi yang sangat besar, seperti ribuan rumah hancur, pertanian dan tempat usaha musnah, serta aktivitas ekonomi berhenti total.
Banyak warga kehilangan mata pencaharian dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.