Sebanyak 13 KK warga Desa Ngabean, Kecamatan Secang, terdampak cuaca ekstrem pada Minggu (28/9).
Akibatnya, 13 rumah mengalami kerusakan dan BPBD setempat bersama warga bergotong-royong membersihkan puing dan pohon tumbang.
Berikutnya di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, cuaca ekstrem melanda tiga kelurahan yang berada di tiga kecamatan dalam waktu bersamaan.
Dampaknya 25 unit rumah yang ditinggali 84 jiwa mengalami kerusakan.
Pada hari ini, Selasa (30/9), BPBD setempat bersama warga membersihkan sisa kerusakan yang ditimbulkan.
Berlanjut ke Kabupaten Malang di Jawa Timur, fenomena serupa telah merusak 18 rumah di Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi pada Minggu (28/9).
BPBD setempat telah bergerak cepat membersihkan puing dan pohon tumbang serta menyerahkan bantuan sembako dan kebutuhan dasar lainnya kepada warga terdampak.
Sementara itu, Kabupaten Magetan di Jawa Timur, dilaporkan terjadi tanah longsor berupa galian C yang menelan satu korban jiwa pada Sabtu (27/9). Lokasi kejadian berada di Desa Trosono, Kecamatan Parang.
BPBD bersama dunia usaha telah berhasil mengevakuasi jasad warga dan telah diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan.
Bergeser ke Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, cuaca ekstrem telah memicu banjir yang merendam sedikitnya 563 KK yang terbagi di 15 desa di 5 kecamatan pada Minggu (28/9).
Bencana itu memaksa 15 KK mengungsi, meskipun air kini berangsur surut.
BPBD setempat bersama lintas instansi terkait telah melakukan pendampingan penanganan darurat kepada warga terdampak, mendirikan dapur umum dan menyerahkan dukungan kebutuhan dasar.
Beralih ke bencana hidrometeorologi kering, kebakaran lahan dilaporkan terjadi di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Minggu (28/9).
Luas lahan yang terdampak sekitar 2 hektare. Upaya pemadaman telah dilakukan BPBD setempat dibantu warga sekitar.
Pemutakhiran Kejadian