nasional

Danantara kelola GBK, Rosan: Nilainya dulu 25 Miliar USD, kini targetkan aset 1 Triliun

Rabu, 30 April 2025 | 11:30 WIB
Danantara akan menaungi GBK. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA INSIDER - Direktur Utama Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa kawasan Gelora Bung Karno (GBK) secara resmi akan dikelola oleh Danantara, menggantikan posisi sebelumnya yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

GBK yang sebelumnya dikelola Mensesneg, nilainya waktu di-valuasi delapan tahun lalu sudah mencapai 25 miliar dolar AS,” ujar Rosan di hadapan media usai acara Town Hall Danantara di Jakarta Convention Center (JCC), Senin, 28 April 2025.

Menurut Rosan, seluruh kawasan GBK akan menjadi bagian dari aset Danantara. Ia menegaskan, pengelolaan ini akan dirancang secara serius dan profesional agar mampu memberikan keuntungan bagi negara.

Baca Juga: Begini perkembangan sidang Mbak Ita, ungkap dugaan aliran dana korupsi ke TNI, Polisi dan Kejaksaan

"Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan masuk ke Danantara, dan kami akan kelola agar jadi aset yang produktif,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa strategi pengelolaan akan fokus pada efisiensi dan keberlanjutan jangka panjang.

"Kami ingin agar aset-aset ini tidak hanya diam, tapi bisa memberikan return of asset, return of investment. Itu tujuan utamanya,” imbuhnya.

Baca Juga: Menkes soroti PPDS soal kasus UNDIP lebih berat, DPR ingatkan trauma korban pemerkosaan UNPAD

Presiden Prabowo Subianto, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan keyakinannya bahwa Danantara akan menjadi fondasi baru dalam pengelolaan kekayaan negara.

Prabowo menargetkan total aset Danantara akan mencapai angka 1 triliun dolar AS dalam waktu dekat.

Saya yakin Danantara ini bisa mengelola kekayaan bangsa hingga 1 triliun dolar. Kita ini sebenarnya kaya, tapi harus dikelola dengan baik dan bersih,” tegas Prabowo.

Baca Juga: JMAE 2025 usung Sport Tourism hingga Green Sport

Rosan pun menambahkan, saat ini kekayaan Danantara sudah sangat mendekati angka tersebut.

Aset dari BUMN sebenarnya bukan 900 miliar dolar, tapi sudah lebih, yaitu 982 miliar dolar AS,” ucapnya.

Dengan masuknya GBK dalam pengelolaan Danantara, diharapkan aset strategis nasional ini bisa menjadi penggerak ekonomi baru.

Halaman:

Tags

Terkini