Dari penyelidikan mendalam, terungkap bahwa tidak pernah ada penculikan — semua hanyalah rekayasa yang disusun Arlin.
Dalam video klarifikasi yang dipublikasikan pihak kepolisian, Arlin muncul bersama Adella.
Dengan mengenakan masker dan suara yang lirih, ia menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak.
"Kami mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi... kepada pihak sekolah, orang tua murid, dan seluruh masyarakat..." ucap Arlin, penuh penyesalan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo sampaikan ucapan duka di rumah duka Bunda Iffet
Ia pun menjelaskan motif di balik aksinya:
"Adella sangat merindukan papanya... Saya hanya ingin papanya pulang agar Adella bisa bertemu dengannya."
Reaksi Publik: Dari Simpati Menjadi Amarah
Alih-alih menuai pengertian, pengakuan Arlin justru membangkitkan kemarahan publik.
Masyarakat merasa telah dikhianati secara emosional.
Komentar-komentar keras membanjiri media sosial:
-
"Gila, orang sampai nggak bisa tidur, berdoa sambil nangis, taunya cuma prank! Kurang ajar banget!" tulis seorang netizen.
-
"Sekolah se-Cinere sampai panik," kata netizen lain.
-
Ada pula yang memperingatkan, "Nanti kalau benar-benar ada anak hilang, orang-orang bisa nggak percaya lagi."
Baca Juga: Pelaku pembunuhan pria dalam karung berhasil ditangkap
Tindakan Arlin, yang didasari keinginan pribadi, justru menimbulkan luka sosial yang dalam.
Selain menumbuhkan ketidakpercayaan, aksinya meninggalkan trauma di tengah masyarakat — sebuah konsekuensi yang tidak mudah untuk diperbaiki dalam waktu dekat.***