Pihak JMTO juga menyampaikan bahwa klarifikasi ini penting agar publik tidak salah menerima informasi dan terhindar dari berita palsu yang dapat menyesatkan. Mereka mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami belum melakukan pelantikan apapun terkait nama tersebut,” tambah JMTO dalam penegasan lainnya.
Kabar ini mencuat di tengah sensitivitas publik terhadap pengangkatan komisaris di badan usaha milik negara (BUMN), apalagi jika melibatkan figur publik yang dikenal kontroversial. Sosok Abu Janda sendiri memang kerap menjadi pusat perbincangan di media sosial karena opini-opininya yang memicu pro dan kontra.
Baca Juga: Gol lagi! Indonesia unggul 2-0 atas Yaman dalam Piala Asia U17
Meskipun hingga kini belum diketahui secara pasti siapa pihak yang pertama menyebarkan hoaks tersebut, JMTO memastikan bahwa langkah klarifikasi ini adalah bagian dari upaya menjaga transparansi dan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Mereka juga membuka ruang komunikasi agar masyarakat dapat menanyakan langsung ke saluran resmi apabila terdapat isu serupa di masa mendatang.
Dengan pernyataan resmi ini, JMTO berharap masyarakat dapat memahami bahwa tidak semua informasi yang viral di media sosial mencerminkan fakta. Verifikasi dari sumber yang terpercaya tetap menjadi hal utama sebelum mempercayai dan menyebarkan sebuah informasi.***