Selain menyoroti penyitaan aset, Prabowo juga menekankan pentingnya efek jera dalam penegakan hukum terhadap pelaku korupsi.
Menurutnya, masih ada koruptor yang merasa bahwa hukuman dapat dikompensasi dengan uang. Mereka beranggapan bahwa vonis ringan, masa tahanan yang singkat, hingga kemungkinan menyuap aparat penegak hukum masih bisa dilakukan untuk menghindari konsekuensi berat.
“Para koruptor ini sering berpikir, ya sudah, saya ditangkap, masuk pengadilan, dihukum enam tahun, tapi saya hanya menjalani tiga tahun. Sisanya saya bisa nego, bisa sogok. Mungkin saya masih bisa keluar tiap lima hari. Ini yang harus diubah,” ungkap Prabowo.
Untuk itu, ia telah memberikan arahan kepada aparat penegak hukum agar selalu mengevaluasi setiap putusan yang dirasa terlalu ringan.
Bila perlu, pemerintah akan mengajukan banding untuk memastikan keadilan ditegakkan dan memberi pesan kuat bahwa korupsi tidak bisa ditoleransi.
Menurut Prabowo, negara ini tidak boleh kalah dengan para pelaku korupsi yang memanfaatkan celah hukum dan kekuatan uang untuk melarikan diri dari tanggung jawab.
Baca Juga: Pinjam 100 The Movie, Drama Komedi Anak Rantau yang Bikin Ketawa, Terharu, dan Tersadar
Penegakan hukum yang tegas dan adil menjadi salah satu kunci utama untuk membawa Indonesia menjadi negara yang bersih dan berintegritas.***