Joko Anwar, sutradara sekaligus produser film Indonesia, menyebut tantangan Ifan sebagai bentuk tanggung jawab seorang pemimpin. Namun, ia menegaskan bahwa pengelolaan BUMN perfilman memang butuh pengalaman teknis di industri film.
“Saya apresiasi keberanian Ifan, tapi PFN itu bukan cuma soal manajemen. Industri ini punya kompleksitas sendiri. Kalau mau bangkit, yang paham dunia film harus dilibatkan penuh,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Sementara itu, Anggia Kharisma, produser film ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’, berkomentar lebih netral. Ia menilai semua pihak sebaiknya memberi ruang kerja kepada Ifan sebelum menghakimi terlalu cepat.
Baca Juga: Soal harapan warga dapat program MBG, Prabowo: Kami berusaha sekuat tenaga tak bisa seketika
“Kalau memang beliau punya visi baik, ya kita lihat dulu hasil kerjanya. Tantangan di PFN besar, semoga bisa dikelola dengan baik,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang sempat melakukan sidak ke PFN, menyambut positif pernyataan Ifan. Namun, ia kembali menegaskan bahwa pemerintah harus segera turun tangan menyelamatkan kondisi PFN yang saat ini terpuruk secara finansial.
“Kami di DPR tetap akan mengawal agar ada solusi konkret. Tantangan Ifan itu gentleman, tapi kita harus lihat ini sebagai masalah bersama. PFN harus diselamatkan,” ujar Dasco.
Baca Juga: Gedung salah satu bank swasta di Bandung dibakar massa, Netizen: SDM rendah…!
Kini, semua mata tertuju ke langkah Ifan Seventeen dalam membuktikan kemampuannya sebagai nakhoda PFN di tengah sorotan tajam publik dan kondisi internal yang penuh tantangan.***