“Kalau memang tidak disuntik APBN, minimal ada skema pembiayaan kreatif dari negara untuk revitalisasi PFN. Potensi kita di industri film luar biasa, sayang kalau BUMN-nya mati suri,” tambah Rangga.
Ifan menutup pernyataannya dengan janji akan fokus bekerja dan memberikan kabar perkembangan positif dari PFN. Ia juga menyebut bahwa keputusannya menerima jabatan ini adalah bentuk pengabdian, bukan sekadar mencari aman di zona nyaman.
“Insya Allah ke depan saya akan terus laporkan perkembangan PFN, semoga perlahan kita bisa bangkit dan kembali punya karya besar,” pungkasnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi mengaku tidak suka jika dikawal berlebihan: Kita santai, nikmati..
Kini, publik dan insan perfilman nasional menunggu langkah nyata dari Ifan Seventeen dan pemerintah untuk menyelamatkan PFN dari keterpurukan, demi masa depan industri film Indonesia.***