nasional

Investigasi Minyakita: Kecurangan distribusi dan permainan harga terungkap!

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:30 WIB
Investigasi Minyakita: Kecurangan distribusi dan permainan harga terungkap! Siapa yang bermain di balik kelangkaan ini? (www.pekanbaru.go.id)

JAKARTA INSIDER - Minyakita, minyak goreng bersubsidi yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, justru menjadi objek permainan harga dan penyimpangan distribusi.

Investigasi terbaru mengungkap berbagai kecurangan yang dilakukan oleh oknum distributor hingga pedagang yang memanfaatkan kelangkaan untuk meraup keuntungan besar.

Dikutip dari kanal YouTube official iNews Salah satu modus yang terungkap adalah penimbunan oleh oknum distributor.

Baca Juga: Bassirou Faye hapus tradisi lama, foto Presiden tak lagi wajib di Instansi Publik

Mereka sengaja menahan stok di gudang agar pasokan di pasar terlihat langka. Begitu harga di tingkat konsumen melonjak akibat permintaan tinggi.

Mereka baru melepas stok dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Tindakan ini jelas merugikan masyarakat, terutama mereka yang sangat bergantung pada minyak goreng murah untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Presiden Senegal Bassirou Faye larang potretnya dipajang di kantor Pemerintah

Selain itu, ada indikasi permainan harga yang melibatkan sejumlah pedagang. Minyakita seharusnya dijual dengan harga Rp14.000 per liter sesuai kebijakan pemerintah.

Tetapi di banyak daerah, harga di pasaran melambung hingga Rp17.000–Rp20.000 per liter.

Bahkan, beberapa pedagang mencampurkan stok Minyakita dengan minyak premium dan menjualnya dengan harga lebih tinggi, seolah-olah itu adalah produk berbeda.

Baca Juga: Kebijakan Baru! Presiden Bassirou Faye tolak kultus individu, larang potret resmi

Tak hanya itu, ditemukan juga kasus di mana Minyakita yang seharusnya didistribusikan untuk pasar rakyat justru dijual ke industri atau diekspor ke luar negeri secara ilegal.

Hal ini menyebabkan ketersediaan produk di dalam negeri semakin terbatas, memicu kepanikan di kalangan konsumen.

Halaman:

Tags

Terkini