nasional

Investigasi mengungkap: Benarkah Pertamax Oplosan beredar luas dan merugikan Konsumen?

Rabu, 26 Februari 2025 | 11:16 WIB
Banyak pengguna kendaraan mengeluhkan penurunan performa mesin dan konsumsi BBM yang lebih boros. (Tangkapan layar CNN )

JAKARTA INSIDER - Kasus Pertamax oplosan kembali menjadi sorotan setelah muncul laporan dari sejumlah pengguna kendaraan yang mengeluhkan penurunan performa mesin usai mengisi bahan bakar.

Beberapa pengendara melaporkan adanya gejala seperti mesin yang terasa berat, suara knocking (ngelitik), dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros dari biasanya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Benarkah Pertamax oplosan sudah beredar luas dan merugikan konsumen?

Baca Juga: Heboh! Dugaan peredaran Pertamax Oplosan mencuat, masyarakat diminta waspada

Dikutip dari kanal YouTube Metro TV Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh beberapa pihak.

Termasuk pakar otomotif dan aparat penegak hukum, ditemukan adanya indikasi praktik ilegal pencampuran bahan bakar di beberapa daerah.

Beberapa modus yang terungkap dalam investigasi ini meliputi:

Baca Juga: Lagu Bayar Bayar Bayar itu cermin realitas, Polisi harusnya dengarkan bukan Marah

Pencampuran dengan Solar atau Minyak Tanah – Beberapa oknum nakal mencampur Pertamax dengan solar atau minyak tanah untuk menekan biaya produksi dan menjualnya dengan harga lebih murah.

Penyimpangan di Tingkat Pengecer – Sejumlah pengecer diduga melakukan pengoplosan dengan mencampurkan zat aditif yang tidak sesuai standar guna meningkatkan keuntungan.

Pendistribusian dari Sumber Tak Resmi – Ada dugaan bahwa bahan bakar oplosan ini beredar melalui jalur distribusi ilegal yang sulit diawasi oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Polisi harusnya santai, Lagu Bayar Bayar Bayar cuma kritik sosial bukan serangan personal

Dampak dari penggunaan Pertamax oplosan sangat merugikan konsumen. Selain menyebabkan kerusakan mesin kendaraan.

Bahan bakar yang tidak sesuai standar juga bisa meningkatkan risiko kebakaran akibat ketidakstabilan zat campuran di dalamnya.

Halaman:

Tags

Terkini