JAKARTA INSIDER - PT PLN (Persero) memasuki tahap akhir pembangunan Stasiun Pengisian Hidrogen (Hydrogen Refueling Station/HRS) pertama di Indonesia, yang berlokasi di Senayan, Jakarta.
Proyek ini menunjukkan komitmen PLN dalam mengambil peran strategis dalam transisi energi nasional.
Diharapkan, HRS Senayan akan selesai pada bulan Februari 2024, dengan progres pembangunan yang saat ini telah mencapai 98 persen.
Inovasi untuk Masa Depan: Hidrogen Hijau sebagai Energi Ramah Lingkungan
Pilihan PLN untuk menggunakan hidrogen hijau sebagai energi alternatif menjadi langkah signifikan dalam merespons isu lingkungan dan keberlanjutan.
Hidrogen hijau diproduksi dari 21 Green Hydrogen Plant yang telah dioperasikan sejak November 2023. Dengan begitu, PLN membuktikan komitmen nyata mereka dalam mewujudkan transisi energi yang lebih berkelanjutan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pemanfaatan hidrogen hijau menjadi bagian integral dari upaya PLN dan pemerintah untuk mereduksi emisi karbon, khususnya di sektor transportasi.
Baca Juga: Jadwal terbaru LRT Jabodebek hari ini periode 16-31 Januari 2024, waktu lebih panjang dan mudah
PLN berencana tidak hanya menjadi penyedia infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, tetapi juga menyajikan opsi energi ramah lingkungan melalui HRS.
Hydrogen Refueling Station (HRS) Senayan: Teknologi Terkini untuk Semua Jenis Kendaraan
HRS Senayan, yang hampir rampung, dirancang untuk melayani berbagai jenis kendaraan berbasis hidrogen.
Mulai dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat dapat diisi daya di stasiun ini.
Tahap pertama pembangunan HRS Senayan melibatkan pemasangan HRS 150 bar, 300 bar, dan secara bertahap akan ditingkatkan hingga 700 bar.