JAKARTA INSIDER — Pemerintah terus memperkuat upaya transformasi ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan bahwa Kopdes siap memangkas dominasi tengkulak dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa, sekaligus memperpendek rantai pasok distribusi kebutuhan pokok.
Dalam rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/5).
Baca Juga: Baznas RI kembali menyalurkan bantuan Kemanusiaan Rp 7 Miliar melalui UNRWA untuk Palestina
Zulhas menegaskan bahwa pembentukan Kopdes merupakan implementasi dari Keputusan Presiden (Keppres) No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih.
Hingga 8 Mei 2025, tercatat 9.835 unit Kopdes telah terbentuk dan akan terus bertambah seiring percepatan pelaksanaan di lapangan.
"Koperasi ini dibentuk untuk memotong rantai pasok yang panjang.
Baca Juga: Tak ada perlindungan untuk Insan Pers, Israel kembali targetkan dan menahan Jurnalis Palestina
Jadi Kopdes bisa menyalurkan sembako dari produsen langsung ke Kopdes, jadi nanti pasokan yang panjang dipotong," ujar Zulhas.
Kopdes juga akan menjadi titik distribusi utama bagi berbagai bantuan pemerintah seperti pupuk, tabung gas, dan sembako, serta berperan sebagai perpanjangan tangan lembaga keuangan melalui kemitraan dengan BRI dan BNI.
Melalui fungsi simpan pinjam yang diawasi, Kopdes diyakini mampu menekan praktik pinjaman ilegal (pinjol) dan rentenir yang selama ini meresahkan warga desa.
Baca Juga: Ketegangan kembali meningkat usai tarif resiprokal, China dan Amerika Serikat bertemu di Jenewa
"Juga akan memotong selain rantai pasok juga akan memotong rentenir-rentenir, pinjol karena ada BNI di situ.
Kemudian juga akan menghilangkan tengkulak-tengkulak.
Artikel Terkait
Jakarta menjadi Provinsi dengan jumlah kasus judi online tertinggi, begini kata Gubernur Pramono Anung
Selain Jakarta, ini 5 Provinsi di Indonesia dengan kasus judi online terbanyak berdasarkan data dari PPATK
Ketegangan kembali meningkat usai tarif resiprokal, China dan Amerika Serikat bertemu di Jenewa
Tak ada perlindungan untuk Insan Pers, Israel kembali targetkan dan menahan Jurnalis Palestina
Baznas RI kembali menyalurkan bantuan Kemanusiaan Rp 7 Miliar melalui UNRWA untuk Palestina