Setelah viral debat wisuda, Dedi Mulyadi ungkap fakta baru usai temui Guru Aura Cinta

photo author
- Rabu, 30 April 2025 | 18:47 WIB
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (kiri) dan Kepala Sekolah SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi (kanan). (YouTube.com / Kang Dedi Mulyadi Channel)
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (kiri) dan Kepala Sekolah SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi (kanan). (YouTube.com / Kang Dedi Mulyadi Channel)

JAKARTA INSIDER - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan pertemuan langsung dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi, guna menindaklanjuti polemik publik yang sempat mencuat di media sosial terkait penghapusan acara wisuda di sekolah-sekolah.

SMAN 1 Cikarang Utara menjadi sorotan warganet usai salah satu alumninya, Aura Cinta, berdebat sengit dengan Gubernur Dedi.

Terkait kebijakan pelarangan wisuda yang dianggap membebani orang tua siswa. Perdebatan ini memicu diskusi publik luas dan viral di berbagai platform.

Dalam perbincangannya dengan Rosidi, Dedi mengangkat pertanyaan seputar tradisi wisuda yang dulu berlaku di sekolah tersebut, terutama saat Aura masih menjadi siswi hingga lulus pada tahun 2024.

Baca Juga: 7 Manfaat Bawang Putih untuk tubuh yang sudah terbukti, salah satunya adalah mampu menurunkan kolesterol

“Sekarang ini, kegiatan seperti wisuda atau perpisahan di sekolah bagaimana bentuknya? Dulu biayanya berapa?” tanya Dedi dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya pada Selasa, 29 April 2025.

Rosidi menjawab bahwa sebelumnya sekolah memang mengadakan kegiatan pelepasan siswa, namun sifatnya sederhana dan dibiayai oleh sekolah.

“Beberapa tahun lalu biayanya sekitar Rp400 ribuan. Tapi sekarang, kami adakan acara yang sederhana dan sebagian besar ditanggung oleh sekolah,” jelas Rosidi.

Baca Juga: Sertifikat tanah Mbah Tupon beralih nama, BPN selidiki dugaan penyalahgunaan

Selain soal kegiatan pelepasan, Dedi juga menanyakan lebih jauh mengenai identitas asli Aura Cinta. Ia menyebutkan bahwa dalam perdebatan sebelumnya, Aura sempat mengaku berasal dari keluarga miskin.

“Namanya siapa? Waktu itu dia mengaku berasal dari keluarga tidak mampu,” ujar Dedi penasaran.

Menanggapi hal itu, Rosidi mengonfirmasi bahwa nama lengkap siswi tersebut adalah Egalita Aurelia Devi Artamevia, dan benar bahwa Aura berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Baca Juga: Viral tudingan kasus Ijazah palsu, Jokowi laporkan 5 Oknum ke Polda Metro Jaya

“Dia mendaftar ke sekolah kami lewat jalur SKTM, kategori tidak mampu. Saat itu masih berlaku sistem afirmasi dan zonasi,” terang Rosidi.

Rosidi juga membenarkan bahwa saat pendaftaran, Aura termasuk siswa yang berasal dari keluarga yang tinggal di wilayah dengan kondisi ekonomi yang kurang, dan masuk sekolah melalui program afirmasi untuk membantu siswa tidak mampu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X