Menurut Adian, salah satu faktor utama yang memperburuk banjir di Jakarta adalah aliran air dari hulu yang berasal dari wilayah Bogor. Oleh karena itu, ia menilai bahwa kebijakan pengelolaan air di hulu harus disinergikan dengan langkah-langkah penanggulangan banjir di hilir. Tanpa koordinasi yang baik, banjir akan terus terjadi, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
Ia juga mengingatkan bahwa berbagai program penanggulangan banjir, seperti pembangunan bendungan, normalisasi sungai, serta perbaikan drainase di perkotaan, harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Tanpa upaya tersebut, permasalahan banjir akan terus berulang setiap tahunnya.
Menutup pernyataannya, Adian kembali menegaskan bahwa pertemuan antara kepala daerah sangat penting untuk menemukan solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir.
Baca Juga: Faktor penyebab banjir di Bekasi: Dari curah hujan tinggi hingga Drainase buruk
Ia berharap agar para pemimpin daerah tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi saling berkoordinasi dan berbagi tanggung jawab guna mencegah dampak banjir yang lebih parah di masa mendatang.
"Kalau kepala daerah bisa bekerja sama dan berbagi tanggung jawab, saya yakin kita bisa mengurangi risiko banjir di masa depan. Ini bukan masalah satu wilayah saja, tapi masalah bersama yang harus diselesaikan bersama," pungkasnya.***
Artikel Terkait
BNPB Tinjau Pos Pengungsian Banjir Kota Bekasi, Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Warga Terdampak
BNPB Pantau Penanganan Darurat Banjir di Jabodetabek, Koordinasi Intensif dengan BPBD untuk Bantu Warga Terdampak
Warga Kebon Pala II Minta Pemprov DKI Fokus Berikan Bantuan Kesehatan untuk Anak-anak Terdampak Banjir
Faktor penyebab banjir di Bekasi: Dari curah hujan tinggi hingga Drainase buruk
Banjir menggenangi wilayah DKI Jakarta, Gubernur Pramono Anung tinjau langsung aliran kali Ciliwung