JAKARTA INSIDER - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bergerak cepat merespons pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa ratusan karyawan PT Sritex.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan solusi terbaik bagi para pekerja terdampak agar tetap memiliki peluang mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Dikutip dari kanal YouTube Metro TV Menaker menegaskan bahwa Kemenaker telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak perusahaan untuk mencari jalan keluar atas permasalahan ini.
Baca Juga: Tragedi di Gunung Carstensz: Dua Pendaki meninggal, jenazah dipulangkan ke Jakarta
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah program pelatihan kerja bagi karyawan yang terkena PHK.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka agar lebih siap bersaing di dunia kerja, baik di sektor industri maupun wirausaha.
Selain itu, pemerintah juga akan menghubungkan para pekerja terdampak dengan berbagai lowongan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka.
Baca Juga: Jenazah dua Pendaki Gunung Carstensz tiba di Jakarta, keluarga berduka
Program padat karya dan bantuan sosial bagi pekerja yang kesulitan ekonomi juga menjadi opsi yang tengah dipertimbangkan oleh Kemenaker.
Menaker memahami bahwa PHK massal ini membawa dampak besar bagi kehidupan para karyawan dan keluarganya.
Oleh karena itu, pihaknya menegaskan akan terus memantau perkembangan situasi serta memastikan hak-hak para pekerja tetap terpenuhi, termasuk pesangon dan kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Bareskrim beri penjelasan soal proses hukum kasus pagar laut di Tangerang
Tak hanya itu, pemerintah juga berupaya melakukan mediasi antara pihak perusahaan dan pekerja untuk mencari solusi terbaik yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya gejolak sosial akibat PHK massal di perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini.