Prabowo tegaskan keinginan dana hasil penghematan anggaran dialihkan untuk ciptakan lapangan kerja

✅ Pembangunan sektor pangan – Untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Menurut Prabowo, investasi dalam proyek-proyek ini akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

"Proyek-proyek ini akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk bangsa kita, menciptakan manfaat nyata, lapangan kerja bermutu, dan kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: 8 tanda ada jin sihir di dapur anda, salah satunya dapur berbau busuk

Danantara Bukan Sekadar Badan Investasi, tetapi Instrumen Pembangunan Nasional

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa Danantara bukan sekadar badan investasi biasa, melainkan sebuah instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan pengelolaan kekayaan negara demi kesejahteraan rakyat.

Sebagai sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, Danantara diharapkan menjadi motor penggerak investasi dan pembangunan ekonomi nasional, serta mampu menarik investasi dari dalam maupun luar negeri.

"Danantara adalah alat bagi bangsa ini untuk mengelola kekayaannya secara lebih efektif demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Baca Juga: Ribuan Massa berkumpul di Gedung Sate dalam Aksi solidaritas bela Palestina

Presiden juga menegaskan komitmennya untuk mengelola Danantara secara transparan dan profesional, agar tetap bebas dari praktik korupsi.

"Saya bersama pemerintah yang saya pimpin, didukung oleh koalisi yang solid, bertekad keras untuk membangun suatu pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menegaskan komitmennya dalam memerangi korupsi tanpa pandang bulu, memastikan bahwa setiap dana yang dikelola oleh Danantara digunakan untuk kepentingan rakyat dan pembangunan nasional.

Dengan kehadiran Danantara, pemerintah berharap dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada kekuatan industri nasional.**"