JAKARTA INSIDER - Menjelang momen-momen penting seperti bulan Ramadhan, Idul Fitri, atau libur panjang, harga kebutuhan pokok dan transportasi di Indonesia kerap mengalami lonjakan yang signifikan.
Peningkatan permintaan yang drastis menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga di berbagai sektor, mulai dari bahan pangan hingga biaya perjalanan.
Dikutip dari kanal YouTube CNN Di pasar tradisional maupun modern, harga komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, daging, dan sayur-mayur mengalami kenaikan tajam.
Para pedagang mengaku bahwa pasokan barang masih tersedia, tetapi meningkatnya permintaan dari masyarakat membuat harga melambung.
Sejumlah faktor lain, seperti biaya distribusi dan cuaca ekstrem yang memengaruhi hasil panen, turut berkontribusi terhadap fluktuasi harga ini.
Sementara itu, sektor transportasi juga tak luput dari lonjakan harga. Tiket pesawat, kereta api, dan bus antarkota mengalami peningkatan tarif yang cukup signifikan, terutama di periode puncak perjalanan.
Baca Juga: Detik-Detik menegangkan Pesawat Delta Airlines jatuh terbalik
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penumpang yang ingin pulang kampung atau berlibur, sehingga operator transportasi menyesuaikan harga tiket berdasarkan permintaan.
Selain itu, kenaikan harga bahan bakar juga menjadi faktor yang memperberat biaya operasional di sektor transportasi.
Pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait terus berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan distribusi barang berjalan lancar.
Baca Juga: Respons Pemerintah atas #KaburAjaDulu: Menanggapi protes sosial sebagai upaya pemulihan ekonomi
Operasi pasar digencarkan di berbagai daerah untuk menekan harga bahan pokok, sementara pihak berwenang mengawasi agar tidak terjadi penimbunan atau praktik spekulatif yang dapat memperburuk situasi.
Namun, bagi masyarakat, kenaikan harga ini tetap menjadi beban, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.
