Jokowi Tegaskan IKN adalah Proyek Jangka Panjang
Menanggapi spekulasi bahwa proyek IKN berisiko mangkrak, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
"Ini bukan sekadar proyek pembangunan biasa. Memindahkan ibu kota butuh waktu dan perencanaan matang," ujar Jokowi dalam wawancara dengan Najwa Shihab, Kamis (13/2/2025).
Jokowi juga menjelaskan bahwa anggaran pembangunan IKN saat ini turut dipengaruhi oleh prioritas lain, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, ia memastikan bahwa proyek IKN tetap berjalan dan diperkirakan akan rampung dalam 10 hingga 20 tahun.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo tiba di NTT, Banjir antusiasme Fans sambut kedatangannya
Menurutnya, pemindahan ibu kota bertujuan mengurangi ketimpangan ekonomi, yang selama ini terlalu terpusat di Pulau Jawa.
"Lebih dari 56 persen penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Jika semuanya terus terpusat di sini, daya dukungnya akan semakin terbatas," tambah Jokowi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsep pemisahan ibu kota politik dari pusat ekonomi sudah diterapkan di beberapa negara lain, seperti Washington D.C. dan New York di Amerika Serikat.
Baca Juga: 5 ciri jika mimpi anda berkaitan dengan gangguan sihir dan santet, yuk disimak
Dengan dukungan anggaran yang tetap tersedia, rencana pembangunan yang jelas, dan komitmen pemerintah, proyek IKN dipastikan akan terus berjalan.
Pemerintah berharap bahwa pada 2026, perubahan signifikan sudah mulai terlihat, dengan hadirnya berbagai infrastruktur baru yang akan menjadikan Nusantara sebagai ibu kota modern dan berkelanjutan.***
Artikel Terkait
Dampak efisiensi anggaran, Retret Kepala Daerah dipangkas, Kemendagri: Kita tanggung penuh
Warga Homeyo Papua Tengah sambut bahagia program MBG dan ucapkan terimakasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto
Salurkan bantuan dan evakuasi korban banjir di Makassar, Kapolrestabes: Kami akan terus berusaha
Prabowo Subianto ditanya soal Pilpres 2029, Ini jawaban Diplomatisnya
Peluang Prabowo di Pilpres 2029: Strategi Politik Jangka Panjang atau Realitas?