JAKARTA INSIDER - Jakarta kini menjadi zona yang tidak aman usai seorang peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional menyebutkan bahwa kota Jakarta terancam masuk zona Megathrust.
Hal ini dikemukakan oleh seorang ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional Nuraini Rahma Hanifah yang mengatakan bahwasanya Jakarta terancam masuk zona Megahtrust.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami, bahkan hingga skala besar seperti yang terjadi di Aceh pada 20 tahun silam.
Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti dari berbagai institusi menunjukkan tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.
Penelitian ini menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, yakni tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu marine landslide di dekat Nusa Kambangan.
Selain itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan bencana tsunami di Jakarta sebagai imbas gempa dahsyat megathrust tak terelakkan.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Sayangkan Pemberhentian Pelatih Timnas STY, Tuntut Transparansi
"Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan," ujar Yohan beberapa waktu lalu.
Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta terbilang cukup rendah.
"Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter," kata BMKG dalam keterangannya.
Baca Juga: Biaya Haji 2025 yang Telah Disepakati DPR RI dan Pemerintah, Lebih Rendah dari Usulan Kemenag
Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa disebut bisa pecah kapan saja.
Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menjelaskan soal ancaman tersebut.
Artikel Terkait
Jakarta Bakal Punya 3 Jembatan Penyeberangan Orang JPO Baru pada 2025, Siap Jadi Ikon Baru Warga Ibukota, Salah Satunya di Perintis Kemerdekaan
Sah! Biaya Haji 2025 Disepakati Pemerintah dan DPR, Besarannya Segini
Biaya Haji 2025 yang Telah Disepakati DPR RI dan Pemerintah, Lebih Rendah dari Usulan Kemenag
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Sayangkan Pemberhentian Pelatih Timnas STY, Tuntut Transparansi
Jalan Blora Kelurahan Menteng Jakarta Pusat Dipenuhi Pedagang Kaki Lima dan Parkir Liar Ganggu Lalu Lintas, Satpol PP Pun Bertindak