Lesti Kejora maafkan Rizky Billar, begini harusnya istri sikapi kesalahan suami dalam Islam

JAKARTA INSIDER - Lesti Kejora mencabut laporannya di Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan KDRT yang dilakukan suaminya Rizky Billar.

"Terima kasih banyak dari mulai saya lapor sampai proses berjalan. Alhamdulillah pada akhirnya saya memutuskan untuk mencabut laporan terhadap suami saya," kata Lesti Kejora di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022).

Keputusan Lesti Kejora tersebut menuai tanggapan beragam, ada yang setuju namun tak sedikit yang kecewa lantaran merasa di prank.

Baca Juga: Istri mengadu tindakan KDRT kepada orang tua, Bolehkah? Begini jawaban Buya Yahya

Terlepas dari pro dan kontra atas keputusan Lesti Kejora. Bagaimana seharusnya seorang istri muslimah bersikap terhadap perlakuan suami?

Dilansir JAKARTA INSIDER dari wanitasalihah.com yang mengutip buku Suami Shalih Aku Merindukanmu, Sabtu (15/10/2022), seorang istri seharusnya menyadari bahwa suaminya bukan malaikat dan tak akan pernah berubah menjadi malaikat.

Kesadaran tersebut membuat istri dapat menerima kesalahan dan kekeliruan suami serta tidak terlalu mempermasalahkannya. Sebab berbuat salah sudah menjadi tabiat semua manusia.

Baca Juga: KDRT adalah aib suami yang wajib ditutupi istri, Benarkah? Begini jawaban Buya Yahya

Adapun sikap bijak yang diambil bukanlah dengan mengikuti kesalahan-kesalahan suami tersebut, tetapi melalui dua hal.

Pertama, menasehati suami dengan baik apabila terbukti jelas ia berbuat kesalahan dalam kehidupan rumah tangga.

Kedua, tidak mencela dan mencemoohnya bila ia berulang kali melakukan kesalahan yang sulit dihindari tabiatnya. Ini pasti ada dalam kehidupan berumah tangga.

Baca Juga: Ingin meningkatkan bisnis Anda? simak cara yang tepat bagi pebisnis

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah, bila ia tidak menyukai satu perilaku, pasti ia meridhai perilakunya yang lain.” (HR. Muslim), terkandung dua faidah penting:

Pertama, petunjuk berinteraksi dengan istri, kerabat, kawan dan semua orang yang menjalin hubungan komunikasi denganmu, bahwa seyogyanya engkau meyakini ada aib, kekurangan atau perkara yang kurang engkau senangi pada diri orang yang bersangkutan.

Bila engkau benar benar mendapatinya, maka bandingkanlah kekurangan ini dengan apa yang wajib atau seyogyanya engkau lakukan demi menguatkan hubungan dan mempertahankan cinta, yaitu dengan mengingat kebaikan-kebaikannya.