KPK tetapkan Gubernur Papua  jadi tersangka, Andi Arief malah sentil nama Mahfud MD

photo author
- Jumat, 23 September 2022 | 13:14 WIB
Andi Arief buka suara menanggapi kasus dugaan korupsi berupa suap dan gratifikasi yang dilakukan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.  (dok, image/twitter andi arief)
Andi Arief buka suara menanggapi kasus dugaan korupsi berupa suap dan gratifikasi yang dilakukan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe. (dok, image/twitter andi arief)

JAKARTA INSIDER - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief membuka suara menanggapi pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Papua, Lukas Enembe (LE) menjadi tersangka.

Diketahui sebelumnya, Lukas Enembe telah mendapatkan panggilan KPK atas kasus dugaan korupsi berupa suap dan gratifikasi.

Pemanggilan Lukas Enembe ini dilakukan oleh KPK setelah menetapkan Gubernur Papua tersebut sebagai dirinya berdasarkan aduan masyarakat.

Baca Juga: Victor Igbonefo siap merumput kembali bersama Persib, tapi...

Kasus korupsi yang tengah ramai menjadi perbincangan publik ini menyeret Partai Demokrat. Hal ini lantaran Lukas Enambe merupakan seorang kader di partai tersebut.

Banyak pihak yang meminta agar Partai Demokrat memecat Lukas Enembe, karena telah merugikan negara.

Andi Arief pun menanggapi kasus yang menimpa kader Partai Demokrat itu.

Baca Juga: Pemberhentian Ferdy Sambo, wujud komitmen Polri dalam mengusut tuntas kasus tewasnya Brigadir J

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Andi Arief menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD.

Menurut keterangan Andi Arief, Partai Demokrat akan selalu membantu KPK selama itu murni bertujuan untuk menegakkan hukum.

"Pak prof @mohmahfudmd kami terus bantu KPK selama murni penegakan hukum," kata Andi Arief, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @Andiarief_ pada Jumat (23/09/2022).

Baca Juga: Wanita Emas berontak saat diborgol atas kasus korupsi, Susi Pudjiastuti: Ayo wanita bermartabat

Andi menambahkan, Lukas Enambe dan calon Wakil Gubernur, Yunus Wonda telah mendapat berbagai ancaman sebelumnya.

Ia menjelaskan bahwa Lukas Enambe menolak usulan Wakil Gubernur Papua yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu Jenderal Waterpau.

"Meski ancaman pada Pak LE dan calon Wakil Gubernur Yunus Wonda muncul setelah Pak LE tolak jenderal Waterpau usulan Pak Jokowi, karena Waterpau tak dapat dukungan partai meski maunya Presiden Jokowi," lanjut Andi Arief.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Suci Arin Annisa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X