Dengan begitu, pelaku dapat menguras saldo di rekening korban dengan transaksi yang sah tanpa sepengetahuan pemiliknya.
"Pihak bank terkait pun tidak bisa membantu pasalnya transaksi yang telah dilakukan merupakan transaksi sah dimana kode OTP yang dikirimkan berhasil dimasukkan ke aplikasi BRIMO miliknya," keterangan dalam unggahan Instagram @fourtrezz, dikutip JAKARTA INSIDER pada Sabtu (28/1/2023).
Baca Juga: Kabar terbaru, salju abadi di puncak Gunung Jayawijaya akan segera punah
Atas terjadinya penipuan menggunakan modus terbaru tersebut, Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Bagaimanapun, nasabah punya peran penting menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan miliknya.
"Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Kerasahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah," kata Andrijanto, dikutip JAKARTA INSIDER dari Instagram @katadatacoid pada Sabtu (28/1/2023).
Tindak kejahatan dengan modus penipuan berkedok surat undangan pernikahan digital itu rupanya mengundang reaksi netizen.
Dari berbagai komentar pada unggahan Instagram @katadatacoid, salah satu pengguna dengan nama akun @deny_hudijana menyarankan jika memang ingin menyimpan uang di rekening, sebaiknya jangan terlalu banyak.
"Yang paling aman: Jangan ada uang banyak di rekening. Secukupnya saja," komentar Deny.
Baca Juga: Inilah 11 pemain terbaik yang menjadi susunan pemain terbaik di pekan ke-20 BRI Liga 1
Sementara netizen lain, bukannya menyoroti peristiwa penipuan itu dari sisi human error, malah mengungkap kelemahan teknologi dalam smartphone korban.
Pengguna Instagram dengan nama akun @nur._.salim itu membeberkan fakta bahwa smartphone berbasis android memang lemah terhadap aplikasi pihak ketiga.
"Kelemahan android bisa instal aplikasi dri pihak ke 3," kata nur._.salim dalam komentarnya.***