JAKARTA INSIDER - Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak terus mendapat perhatian pemerintah.
Apalagi, kasus gagal ginjal akut yang disebabkan konsumsi obat sirop yang mengandung EG/DEG sampai menelan korban jiwa.
Akibat maraknya kasus gagal ginjal akut beberapa waktu lalu, selain perusahaan produksi obat, pemerintah juga menjatuhkan sanksi kepada perusahaan produksi bahan baku obat sirop.
Baca Juga: Imigran Rohingya terdampar di Pidie. Kapolda Aceh: Sedang didata
Setelah di musnahkan di beberapa lokasi, PT Universal Pharmaceutical Industries (PT UPI), Selasa, memusnahkan 900.576 botol (70.040,24 kg) sirop obat Unibebi (cough sirop) di Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT) Kawasan Industri Medan PT Adhi Karya.
Kepada wartawan di Belawan, Selasa (27/12/2022), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Medan, Martin Suhendri, mengatakan, pemusnahan di bawah pengawasan BPOM itu dilakukan dengan metode yang tidak menimbulkan pencemaran.
Martin Suhendri menyebutkan, obat yang dimusnahkan itu berasal dari hasil penarikan dari peredaran maupun yang masih dalam persediaan.
Pemusnahan juga dilakukan untuk bahan baku pelarut yang tidak memenuhi syarat.
BPOM, katanya, akan terus memantau produk PT UPI mau pun lainnya yang mengandung cemaran EG/DEG melebihi ambang batas aman.
Produksi yang sudah sempat dipasarkan ditarik dari peredaran dan stok yang ada dikumpulkan untuk kemudian dimusnahkan.
Baca Juga: Partai Gerindra punya pengikut paling banyak 4,57 juta di tiga media sosial, disusul PSI dan PDIP
Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor BPOM, Togi Junice Hutadjulu menyebutkan, BPOM terus memantau penarikan dan pemusnahan obat yang mengandung EG/DEG melebihi ambang batas aman.