JAKARTA INSIDER – Jerat pinjaman online (pinjol) ternyata tak hanya dialami masyarakat dengan pendidikan rendah. Ternyata, tak sedikit mahasiswa yang terjerat pinjaman lintah darat online ini.
Dikabarkan ada 126 mahasiswa kampus IPB terjerat pinjol. Jumlah totalnya tak main-main, hingga miliaran rupiah!
Para mahasiswa ini kini dicekam stres dan ketakutan. Di satu sisi dia dikejar-kejar debt collector, di sisi lain mereka tak berani melapor kepada orang tuanya karena takut disalahkan.
Atas kasus ini, sebagian korban telah melaporkan kasus penipuan ini ke Markas Polresta Bogor Kota. Sedangkan sebagian lagi masih menutup diri.
Salah satu korban pinjol dan investasi bodong yang telah melaporkan ke Polres Bogor Kota adalah Silvia Nuraeni. Dia mengaku terjerat terjerat pinjol hingga Rp 14 juta.
Mahasiswi IPB ini mengaku telah melaporkan penipuan yang dilakukan seorang pemilik toko online bernama Aisyah.
Baca Juga: Resmi! Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita diangkat jadi Wakil Presiden AFF periode 2022-2026
Silvia mengatakan, penipuan ini bermula saat mereka hendak mencari sponsor untuk kegiatan mahasiswa.
Dia kemudian dikenalkan oleh seniornya dengan salah satu pelaku bernama Aisyah yang mau memberi uang cuma-cuma dengan syarat membeli barang di toko miliknya, yang tersedia berbagai aplikasi e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, hingga Akulaku.
"Ditawarin proyek sama kakak letting kita agar ikut projek ini uangnya lumayan, kita dikenalin sama pelaku ini namanya Aisyah dan kita ketemuan dengan Aisyah," kata Silvia.
Kemudian, lanjutnya, dia dibuatkan akun pinjaman online yang terhubung ke e-commerce dan disuruh membeli sebuah laptop. Alamat penerima laptop pun diatur oleh Aisyah. Dari transaksi itu dirinya dijanjikan uang 10 persen.
"Tata caranya membayarnya, kita diarahin buat membeli barang dia di akun Shopee yang membayarnya melalui aplikasi pinjol. Jadi kalau misalnya pinjaman buat belanjanya tiga juta, saya dapat Rp 300 ribu. Uang 300 itu juga dipakai buat mendanai kegiatan mahasiswa," ujarnya.