hukum-kriminal

Pengunjung tembus 21 ribu, polisi bubarkan Festival Berdendang Bergoyang

Senin, 31 Oktober 2022 | 07:58 WIB
Polri menghentikan Festival Berdendang Bergoyang lantaran over kapasitas di Istora Senayan Jakarta Pusat (Jabodetabek.Id)

JAKARTA INSIDER - Festival Berdendang Bergoyang yang diadakan di Istrora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/22) malam, dibubarkan polisi.

Polisi langsung membubarkan penonton festival Berdendang Bergoyang lantaran jumlah pengunjung yang dianggap kelebihan kapasitas dari aturan yang tertera dilokasi.

“Kami hentikan pukul 22.10 WIB mengingat fakta yang kemi temukan bahwa lokasi kegiatan terjadi penumpukan sejumlah penonton yang sangat over kapasitas,”  ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes pol Komarudin dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJ News, Sabtu (29/10/22).

Baca Juga: Kapasitas penonton melebihi batas, polisi hentikan Festival Berdendang Bergoyang di Istora

Kombes pol Komarudin mengatakan, , pengunjung konser itu melebih kapasitas sehingga berisiko bahaya tinggi. Bahkan, ada penonton yang sampai pingsan.

“Dengan jumlah pengunjung yang tembus lebih dari 21 ribu, ini juga tentunya sangat berisiko. Terbukti dari kegiatan tadi, ada beberapa masyarakat yang pingsan, karena memang di dalam, termasuk juga di pintu masuk Istora," ujarnya.

Tidak hanya kapasitan penonton yang dianggap melebihi, Kombes pol Komarudinjuga menemukan berbagai pelanggaran sejak awal oleh para penyelenggara.

Baca Juga: JPU Kejari Serang menolak permohonan penanganan Nikita Mirzani, ini alasannya

"Dari fakta-fakta yang kami temukan sejak kemarin sudah banyak sekali pelanggaran yang kami temukan, dari overkapasitas yang ada termasuk juga jam yang diberikan," tuturnya.

Sikap Polisi yang langsung membubarkan penonton dalam festival Berdendang Bergoyang di Istora Senayan pun diapresiasi oleh, Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing.

"Saya mengapresiasi dan mendukung keputusan pihak kepolisian. Ini kan overcapacity jadi sangat wajar mengambil tindakan menghentikan festival itu," kata Emrus saat dihubungi, Minggu (30/10/22).

Baca Juga: Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Presiden Jokowi sampaikan bela sungkawa: Indonesia bersama Korea

Menurut Emrus, bila acara itu tidak dihentikan akan membuat penonton membludak dan berpotensi tinggi memakan korban jiwa.

"Basis dari pada kepolisian adalah keselamatan warga negara di atas segalanya. Itu prinsipnya. Jadi keselamatan warga negara tidak melihat jumlah satu atapun berapa pun. Keselamatan warga negara harus menjadi yang utama,"kata Emrus.***

Tags

Terkini