Soal mencari lawan yang sepadan untuk ribut di medsos, ia ungkapkan secara terbuka dalam wawancara di program Kick Andy Double Check.
Kepada Andy F Noya, Nikita Mirzani secara terbuka mengemukakan alasannya mengapa ia senang menantang orang lain, meributkan urusan orang lain, dan senang berantem di medsos.
Yang pertama, ia tidak akan memulai jika orang lain tidak mengusik kehidupannya terlebih dahulu.
"Kalau saya mulai ribut, artinya orang itu sudah usil dengan kehidupan pribadi saya. Orang-orang mesti paham soal ini," ujar Nikita Mirzani.
Yang kedua, ia mengatakan kalau dirinya berantem di medsos, bisa jadi memang dikondisikan. Maksudnya, ia memang sengaja mengajak ribut.
"Kalau saya cuman ribut-ribut doang, tidak mendapatkan apapun, saya rugi. Capek, buang-buang enerji," ujarnya.
Makanya, lanjut Nikita Mirzani, ia akan melihat dan menilai dulu siapa yang mengajak ribut atau dengan siapa dia ribut di medsos.
"Saya harus tahu siapa dia. Selektif pilih lawan berantem', ujarnya. Kalau menurut dirinya dan tim kreatif, keributan yang ia ciptakan bisa bertahan lama, jangka panjang, dan bisa menghasilkan cuan yang berlimpah, maka ia dan tim akan mengatur strategi," ujarnya.
Dalam keributan yang diciptakan, Nikita Mirzani mulai menata kata-kata dan bahasa yang digunakan.
"Kadang saya gunakan kata-kata yang digunakan kelompok transgender sebagai pengganti kata-kata kebun binatang. Kadang saya membalas makian orang, menggunakan bahasa lucu-lucuan. Jadi, orang makin gemes. Kadang bahasa kasar juga keluar," ujarnya.
Andy F Noya yang mendapat jawaban seperti ini kemudian bertanya, "Berarti kalau kamu ribut di medsos sebetulnya tidak serius karena by design."