Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen. Dan yang keempat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,” ujar Presiden.
Baca Juga: Beredar isu 8 Kapolda positif Amphetamine, Polisi: Nggak ada!
Menurut Presiden, Polri merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dengan rakyat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat.
Arahan kedua, rasa aman dan nyaman masyarakat, masalah perseps. Rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang. Polri adalah pengayom masyarakat. Hal-hal yang kecil-kecil, tolong betul-betul dilayani.
Arahan ketiga, Kepala Negara meminta jajaran Polri menjaga kesolidan baik di internal Polri maupun dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Saat ini sudah mulai masuk tahun politik dan tahapan pemilihan umum (pemilu).
Baca Juga: Kapolda Jatim kena kasus narkoba, Sertijab Teddy Minahasa terancam batal
Kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, bolak-balik saya sampaikan, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Jangan ada yang berani coba-coba.
Keempat, Presiden meminta adanya kesamaan visi Polri serta ketegasan terkait kebijakan organisasi. Kepada para pemimpin Polri di daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, Kepala Negara mendorong agar tidak gamang serta bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan sesuai undang-undang.
Arahan kelima, Presiden mengingatkan agar jangan sampai pemerintah maupun Polri dipandang lemah terkait dengan penegakan hukum.
Presiden secara tegas meminta Kapolri agar memberantas judi daring serta jaringan narkoba sehingga bisa mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari setkab.go id pada Rabu (19/10/2022).***