JAKARTA INSIDER – Pembuat konten jilat es krim Oklin Fia akhirnya meminta maaf kepada publik usai konten jilat es krim di depan kelamin laki-laki yang dibuatnya diperkarakan ke polisi.
Mengenakan pasmina berkelir coklat susu dan atasan hitam, Oklin Fia menyampaikan permintaan maaf tersebut usai menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat pada Jumat (25/8/2023).
Lewat secarik kertas Oklin Fia yang mukanya ditutup masker hitam membacakan permohonan maafnya dengan terbata-bata.
"Asalamuaalaikum, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT penguasa semesta alam karena atas berkah dan rahmatnya saya masih diberikan kekuatan dan kesempatan dapat bertemu dengan masyarakat luas untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung," ucap Oklin Fia di Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (24/8/2023).
"Setelah sebelumnya menghilang karena takut dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi hujatan dan cacian yang saya terima," lanjutnya.
Ia juga mengaku hari ini baru berani tampil ke depan media. Sehingga sekaligus untuk meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
"Hari ini saya atas nama Oklin akhirnya mencoba memberanikan diri untuk tampil dan menyampaikannya permohonan maaf, kepada seluruh lapisan masyarakat atas video saya yang telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia akhir akhir ini," kata Oklin.
Oklin juga mengaku sebagai seorang muslimah ia tak ada niatan untuk membuat konten asusila.
"Sebagai seorang muslimah dari lubuk hati saya yang paling dalam tidak ada sedikit pun niatan merendahkan atau melecehkan agama Islam, umat muslim Ikhwan dan akhwat serta seluruh perempuan di Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah menanggapi wacana Menko PMK tentang larangan Ibadah Haji lebih dari sekali
Sementara itu, pengacara Oklin Fia, Budiansyah, membeberkan motif kliennya membuat konten video menjilat es krim di depan kemaluan pria. Menurutnya, mengaku video itu dibuat hanya untuk senang-senang.
"Sesuai dengan pemeriksaan, Oklin Fia sudah menyampaikan konten itu dibuat untuk sekadar happy-happy, lucu-lucuan, tidak ada maksud untuk menghina agama tertentu," ujar Budiansyah,di lokasi yang sama.