Ancaman dan penyebaran video yang terus terjadi telah berdampak buruk bagi kesejahteraan mental Putri.
Kondisinya semakin memburuk ketika dia dikeluarkan dari tempat kerjanya karena tekanan emosional yang berlebihan.
Putri bahkan beberapa kali pingsan di tempat kerjanya, menunjukkan betapa parahnya dampak psikologis yang ia alami.
Baca Juga: Pasca penangkapan terduga teroris pegawai KAI, Wapres minta seleksi pegawai BUMN diperketat
Situasi ini semakin memanas saat teman-teman Putri berusaha membantu dengan memberikan dukungan finansial dan moral.
Namun, tindakan terus menerus dari mantan kekasihnya membuat Putri semakin terjebak dalam suasana yang mencekam.
Perjuangan Hukum dan Sosial
Putri dan teman-temannya telah mencoba melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib, namun kendala muncul karena Putri tidak mendapatkan dukungan dari orang tua.
Pihak kepolisian menyarankan Putri untuk mengumpulkan bukti-bukti dan membuat laporan resmi, serta mendapatkan dukungan dari orang tua sebelum kasus ini dapat ditindaklanjuti.
Baca Juga: Islah Bahrawi ungkap dugaan pendakwah bermuatan wahabi dan khilafah infiltrasi BUMN
Namun, dalam perkembangan terbaru, Putri dihadapkan pada keputusan pahit.
Keluarganya meminta Putri untuk menjalani penyelesaian masalah secara internal dan menolak membawa kasus ini ke pengadilan.
Meskipun demikian, keluarga pelaku juga telah datang untuk meminta maaf kepada Putri dan teman-temannya.
Akhir Kata
Kasus ini telah mengilhami perbincangan luas mengenai ancaman online, keamanan pribadi, dan dampak psikologis dari tindakan yang merugikan secara emosional.